SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI MTSN 1 SURAKARTA - SITUS INI MERUPAKAN MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI ANTARA PESERTA DIDIK MAUPUN MASYARAKAT UNTUK MENGETAHUI INFORMASI DAN KEGIATAN-KEGIATAN LEBIH LANJUT YANG DILAKSANAKAN DI SATUAN PENDIDIKAN MTSN 1 SURAKARTA

Strategi pembelajaran Aptitude Treatment Interaction tingkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika

0

Pendidikan bukanlah suatu hal yang statis atau tetap, melainkan suatu hal yang bersifat dinamis sehingga menuntut adanya suatu perbaikan secara terus menerus. Perubahan dapat dilakukan dalam metode belajar, buku – buku pelajaran maupun materi – materi pembelajaran. Pada dasarnya mengajar merupakan kegiatan yang salah satunya adalah menanamkan konsep – konsep yang ada dalam materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa. Suatu konsep akan lebih mudah dipahami dan diingat oleh siswa jika konsep tersebut disampaikan melalui prosedur atau Langkah – Langkah yang tepat, jelas dan menarik.
Pada umumnya kegiatan belajar mengajar yang diciptakan guru dalam proses pembelajaran masih berjalan satu arah, guru dianggap satu – satunya sumber belajar yang paling benar. Sedangkan siswa diposisikan sebagai pendengar ceramah guru, sehingga proses belajar mengajar cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Sikap siswa yang pasif tidak hanya terjadi pada mata pelajaran tertentu tetapi hampir semua mata pelajaran termasuk matematika.
Seorang guru harus mempunyai kemampuan menciptakan suatu kegiatan pembelajaran yang baik dikelas, menuju tercapainya hasil belajar yang optimal. Dalam pengajaran matematika suatu strategi pembelajaran tertentu belum tentu cocok untuk setiap pokok bahasan, sehingga guru harus memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan. Seorang guru yang baik harus mempunyai wawasan yang luas tentang macam – macam strategi pembelajaran sehingga dapat memilih strategi yang tepat untuk diterapkan dalam kelas tertentu dan pokok bahasan tertentu pula.
Pada saat ini menjadi hal yang biasa, matematika di pandang sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit dan kurang disukai oleh siswa sehingga berakibat prestasi belajar matematika siswa masih rendah. Meskipun matematika diajarkan dengan jam pelajaran yang lebih banyak, tetap saja minat belajar dan prestasi siswa yang dihasilkan dalam pembelajaran matematika masih relative rendah jika dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain.
Rendahnya minat belajar matematika juga dialami siswa MTsN Surakarta 1. Factor yang menyebabkan rendahnya minat belajar matematika di MTsN Surakarta adalah kurang kreativ nya guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa dan karakter materi (cara menjelaskan materi yang monoton menjadi hal – hal yang menimbulkan kurangnya minat siswa dalam mempelajari matematika). Sehingga siswa tidak tertarik, bosan dan terkesan siswa menjadi pasif yang pada akhirnya anak beranggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit dan menakutkan. Dalam hal ini guru mempunyai perananan dalam memberikan motivasi kepada siswa, karena motivasi berperan sangat penting dalam kegiatan proses belajar.
Besar kecilnya minat akan mempengaruhi keberhasilan dari setiap aktivitas manusia. Dalam kegiatan belajar, minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa akan menjadi optimal, kalau ada minat yang tinggi. Minat yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik, serta melahirkan prestasi yang baik pula.
Untuk mengantisipai masalah – masalah tersebut agar tidak berkelanjutan hendaknya guru mampu memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat, perlu adanya variasi dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Dari strategi pembelajaran yang ada , strategi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yaitu melalui strategi pembelajaran Aptitude Treatment Interaction.
Aptitude Treatment Interaction merupakan suatu konsep atau model yang berisikan sejumlah strategi pembelajaran yang efektif digunakan untuk individu tertentu sesuai dengan kemampuannya masing – masing sehingga pembelajaran matematika akan lebih berkesan dan menarik. Disisi lain suasana belajar akan lebih hidup, komunikasi antara guru dan siswa dapat terjalin dengan baik pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. (Anggun)

KSM Pencetak Siswa Unggul dalam Iptek dan Imtak

0

KSM  Pencetak Siswa Unggul dalam Iptek dan Imtak

Surakarta- Dalam rangka penguatan dan pengembangan ilmu dan teknologi serta peningkatan mutu dan daya  saingsiswa madrasah, Kementerian agama menggelar  Kompetisi Siswa Madrasah (KSM). Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan. KSM tahun 2021 jenjang MTs Kota Surakarta digelar di MTsN Surakarta 1 bertempat di Gedung 1 pada Ahad (22/08/2021) pukul 07.00 – 14.30. KSM jenjang MTs Kota Surakarta diikuti 5madrasah, yaitu MTsN Surakarta 1, MTsN Surakarta 2, MTs Al Islam, MTs Al Kahfi, dan MTs NDM.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta, H. Hidayat Maskur, S.Ag., M.Si dan diikuti oleh seluruh kepala madrasah Kota Surakarta, peserta dan pendamping.Dalam sambutannya Hidayat menyampaikan bahwa keberadaan KSM ini merupakan ajang kompetisi bagi madrasah untuk menentukan keunggulan dari setiap madrasah yang terukur secara berjenjang  darikota dan provinsi,kemudian dipilih yang terbaik hingga ke tingkat nasional. “Untuk itu saya berharap kepada seluruh siswa peserta KSM Kota Surakarta untuk menunjukkan dan membuktikan kemampuannya. Buktikan bahwa kalian memang pantas menjadi yang terbaik ditingkat nasional” ,ujarnya.

Hidayat juga menjelaskan bahwa keberadaan KSM mempunyai makna yang sangat luar biasa. Dengan adanya KSM keberadaan madrasah akan diperhitungkan dari semua kalangan. KSM memberikan bukti bahwa siswa madrasah dapat diperhitungkan disemua kancah dan di semua disiplini lmu yang ada. Adapun semua ilmu tersebut akan diintegrasikan dengan Alquran. Karena di dalam Alquran terkandung kaidah ilmiah.“Kelak dikemudian hari akan hadir ilmuwan-ilmuwan baru  yang hadir dari madrasah kita. Ilmuwan-ilmuwan yang berakhlak mulia“, tambahnya.Hidayat Juga berpesan kepada seluruh peserta yang berada di MTsN Surakarta 1 untuk tetap menjaga protocol kesehatan selama pelaksanaan KSM.

“KSM jenjang MTs Kota Surakarta dibagi menjadi 3 sesi yaitu, sesi 1 untuk mapel Matematika terintegrasi, sesi 2 mapel IPA terintegrasi, dan sesi 3 adalah IPS terintegrasi. Pelaksanaan semua sesi bertempat di MTsN Surakarta 1, “jelas Kirno Suwanto, Ketua Panita KSM. Kirno juga berharap semoga pelaksanaan semua sesi KSM berjalan dengan lancar.

“Alhamdulillah, luar biasa. Soalnya bervariasi dan menantang. Bahkan ada yang lumayan susah, tapia da juga yang gampang. Selain itu soal-soalnya juga mengasah kemampuan agama kita, “tutur Elvira Olga, Peserta KSM mapelMatematikaTerintegrasi.

Mihati Latifah, Sie Prestasi MTsN Surakarta 1 berharap semoga peserta KSM MTsN Surakarta 1 mendapatkan hasil terbaik. “Semua ikhtiar untuk menyiapkan anak-anak dalam mengikuti KSM sudah dilakukan. Mulai dari seleksi sampai dengan bimbingan sudahdi lakukan. Hal yang bisa dilakukan setelah ikhtiar adalah berdoa dan tawakal. Semoga Allah memberikan hasil terbaik, “harap Mihati. (Diana/Asih)

KSM  Pencetak Siswa Unggul dalam Iptek dan Imtak

Surakarta- Dalam rangka penguatan dan pengembangan ilmu dan teknologi serta peningkatan mutu dan daya  saingsiswa madrasah, Kementerian agama menggelar  Kompetisi Siswa Madrasah (KSM). Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan. KSM tahun 2021 jenjang MTs Kota Surakarta digelar di MTsN Surakarta 1 bertempat di Gedung 1 pada Ahad (22/08/2021) pukul 07.00 – 14.30. KSM jenjang MTs Kota Surakarta diikuti 5madrasah, yaitu MTsN Surakarta 1, MTsN Surakarta 2, MTs Al Islam, MTs Al Kahfi, dan MTs NDM.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta, H. Hidayat Maskur, S.Ag., M.Si dan diikuti oleh seluruh kepala madrasah Kota Surakarta, peserta dan pendamping.Dalam sambutannya Hidayat menyampaikan bahwa keberadaan KSM ini merupakan ajang kompetisi bagi madrasah untuk menentukan keunggulan dari setiap madrasah yang terukur secara berjenjang  darikota dan provinsi,kemudian dipilih yang terbaik hingga ke tingkat nasional. “Untuk itu saya berharap kepada seluruh siswa peserta KSM Kota Surakarta untuk menunjukkan dan membuktikan kemampuannya. Buktikan bahwa kalian memang pantas menjadi yang terbaik ditingkat nasional” ,ujarnya.

Hidayat juga menjelaskan bahwa keberadaan KSM mempunyai makna yang sangat luar biasa. Dengan adanya KSM keberadaan madrasah akan diperhitungkan dari semua kalangan. KSM memberikan bukti bahwa siswa madrasah dapat diperhitungkan disemua kancah dan di semua disiplini lmu yang ada. Adapun semua ilmu tersebut akan diintegrasikan dengan Alquran. Karena di dalam Alquran terkandung kaidah ilmiah.“Kelak dikemudian hari akan hadir ilmuwan-ilmuwan baru  yang hadir dari madrasah kita. Ilmuwan-ilmuwan yang berakhlak mulia“, tambahnya.Hidayat Juga berpesan kepada seluruh peserta yang berada di MTsN Surakarta 1 untuk tetap menjaga protocol kesehatan selama pelaksanaan KSM.

“KSM jenjang MTs Kota Surakarta dibagi menjadi 3 sesi yaitu, sesi 1 untuk mapel Matematika terintegrasi, sesi 2 mapel IPA terintegrasi, dan sesi 3 adalah IPS terintegrasi. Pelaksanaan semua sesi bertempat di MTsN Surakarta 1, “jelas Kirno Suwanto, Ketua Panita KSM. Kirno juga berharap semoga pelaksanaan semua sesi KSM berjalan dengan lancar.

“Alhamdulillah, luar biasa. Soalnya bervariasi dan menantang. Bahkan ada yang lumayan susah, tapia da juga yang gampang. Selain itu soal-soalnya juga mengasah kemampuan agama kita, “tutur Elvira Olga, Peserta KSM mapelMatematikaTerintegrasi.

Mihati Latifah, Sie Prestasi MTsN Surakarta 1 berharap semoga peserta KSM MTsN Surakarta 1 mendapatkan hasil terbaik. “Semua ikhtiar untuk menyiapkan anak-anak dalam mengikuti KSM sudah dilakukan. Mulai dari seleksi sampai dengan bimbingan sudahdi lakukan. Hal yang bisa dilakukan setelah ikhtiar adalah berdoa dan tawakal. Semoga Allah memberikan hasil terbaik, “harap Mihati. (Diana/Asih)


E-LEARNING MADRASAH; APLIKASI PEMBELAJARAN ONLINE KEMENTERIAN AGAMA, ANTARA KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS IX MTS N SURAKARTA 1

0

Createde By : Ulis Manto, S.Pd

  1. LATAR BELAKANG PENELITIAN  

Kemajuan di bidang tekhnologi khususnya sistem komputer melalui jaringan semakin meningkat. Tekhonologi Informasi berbasis komputer dengan produk intemet nya merupakan jaringan publik. Keberadaannya sangat diperlukan baik sebagai media informasi maupun komunikasi yang dilakukan secara bebas. Salah satu pemanfaatan internet adalah pada sistem pembelajaran jarak jauh melalui belajar secara elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah E-Learning.

Pada tahun 2019 terjadi Pandemi COVID-19 yang merupakan peristiwa menyebarnya penyakit coronavirus  (bahasa inggris: coronavirus disease 2019, singkatan dari COVID-19) di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi HubeiTiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020.Hingga 17 September 2020, lebih dari 29.864.555 orang kasus telah dilaporkan lebih dari 210 negara dan wilayah seluruh dunia, mengakibatkan lebih dari 940.651 orang meninggal dunia dan lebih dari 20.317.519 orang sembuh.Upaya terus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona ini termasuk pembatasan perjalanan, karantina pemberlakuan jam malam, penundaan dan pembatalan acara, serta penutupan fasilitas. Sekolah dan universitas telah ditutup baik secara nasional atau lokal di lebih dari 124 negara dan memengaruhi lebih dari 1,2 miliar siswa. Kebutuhan Proses belajar mengajar agak sedikit terhambat akibat pandemic ini sehingga kegiatan belajar mengajar di Sekolah menjadi lumpuh.

Menyikapi dua fenomena di atas, yaitu pandemi Covid 19 dan berkembangnya pembelajaran via E-Learning maka Kementerian Agama tahun ini mulai menerapkan penggunaan E-Learning Madrasah dalam pembelajaran. Hal ini disampaikan oleh Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah A Umar.”Saat ini, sudah lebih dari ribuan madrasah dengan puluhan ribu guru dan siswa yang telah menggunakan E-learning madrasah,” terang Umar di Jakarta, Selasa (17/03). Umar menjelaskan, madrasah terus berinovasi dalam bidang terknologi informasi. Misalnya, Kemenag menggagas  pembelajaran berbasis online atau e-Learning Madrasah. “Dalam E-Learning Madrasah, siswa-siswi mendapatkan beragam fitur yang mampu memudahkan mereka mendapatkan informasi serta pembelajaran dengan cepat,” tuturnya. Selain siswa siswi, terdapat lima user lain yang dapat mengakses e–Learning Madrasah yaitu untuk Operator Madrasah, guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, wali kelas dan kepala madrasah. Masing-masing memiliki user sendiri untuk masuk ke dalam aplikasi e-Learning Madrasah, kapanpun dan dimanapun. E-Learning madrasah dilengkapi dengan beberpa fitur, diantaranya:

  1. Kelas Online

Fitur kelas online berisi konten mulai dari awal proses pembelajaran, pembuatan standar kompetensi, rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP), materi pembelajaran, jurnal guru, pengolahan penilaian harian, ujian berbasis komputer (CBT) hingga pengolahan nilai rapor.

  1. Guru Berbagi

Fitur guru berbagi ini adalah platform yang akan menampung kreatifitas guru madrasah di seluruh Indonesia untuk saling berbagi informasi apapun yang bermanfaat. Guru hanya tinggal memposting informasi tersebut dalam kolom dengan mudah. Selain itu, siapapun dapat berkomentar dan memberi masukkan, bahkan menyukai postingan tersebut.

 

  1. Forum Komunitas Madrasah

Dalam e–Learning Madrasah, siswa dan guru dapat dengan mudah berbagi ide dan membuka forum diskusi karena di dalamnya terdapat media sosial untuk saling berkomunikasi antara guru dan siswa. User juga dapat saling berkomentar dan berbagi ide atau gagasan dalam fitur chat.

Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari tentang gejala alam berupa fakta, konsep dan hukum yang telah teruji kebenarannya melalui suatu rangkaian penelitian. Pembelajaran IPA diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami fenomena-fenomena alam. Berdasarkan karakteristiknya, pembelajaran IPA dapat dipandang dari dua sisi, yaitu pembelajaran IPA sebagai suatu produk hasil kerja ilmuwan dan pembelajaran IPA sebagai suatu proses sebagaimana ilmuwan bekerja agar menghasilkan ilmu pengetahuan. Pandangan IPA sebagai ilmuwan bekerja untuk menemukan ilmu pengetahuan, dalam proses pembelajarannya menempatkan siswa sebagai seseorang yang mencari, mengolah dan menemukan sendiri bagaimana ilmu pengetahuan yang dihasilkan. Siswa dilatih untuk dapat mengenali fakta, mengetahui perbedaan dan persamaan fakta, mencari hubungan antar fakta sehingga siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Siswa dapat mengetahui bagaimana suatu ilmu pengetahuan ditemukan sehingga dapat dengan mudah untuk menerapkan ilmu pengetahuan dalam mengambil keputusan. Pembelajaran IPA yang memberikan kesempatan siswa untuk mengkonstruksi konsep sendiri, akan memberikan pengalaman langsung untuk menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran IPA dengan memberikan pengalaman langsung dapat menumbuhkan cognitive thingking skill (keterampilan berpikir kognitif), psychomotor skills (keterampilan psikomotorik) dan social skills (keterampilan sosial). Keberhasilan pembelajaran IPA di sekolah tidak lepas dari perencanaan strategi pembelajaran yang tepat dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru di dalam kelas. Setiap strategi pembelajaran membutuhkan perangkat pembelajaran yang berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dimaksud dalam hal ini adalah rancangan pembelajaran, sajian konten dalam bentuk buku ajar, media pembelajaran dan alat-alat praktikum yang digunakan. Pembelajaran IPA dalam menampilkan suatu fenomena dapat disajikan dalam bentuk tiga representasi yaitu makroskopis, sub mikroskopis dan simbolis, misalnya dalam pembelajaran konsep kimia. Oleh karena itu, untuk memudahkan siswa memahami suatu konsep IPA yang terdiri dari tiga representasi ini, diperlukan perangkat pembelajaran yang dapat menampilkan tiga representasi tersebut sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik dan benar.

Penerapan e-learning pada proses kegiatan belajar mengajar terutama mata pelajaran IPA menimbulkan masalah tersendiri pada guru pengampu dan siswa yang belajar. Karakteristik IPA sebagaimana jabaran di atas menunjukkan adanya kelebihan dan kekurangan apabila menggunakan aplikasi e-learning ini. Hal ini sebagaimana yang dirasakan oleh guru maupun siswa di kota Surakarta. Sebagian besar siswa merasa sangat terbantu dengan adanya aplikasi e-learning ini akan tetapi pada kondisi yang lain siswa merasa bahwa aplikasi ini belum sepenuhnya bisa menunjang kegiatan belajar mengajar secara efektif. Berdasarkan kajian di atas, tentang karakteristik IPA dan aplikasi e-learning madrasah serta masalah yang ditemui dalam penerapannya maka penulis tertarik untuk meneliti kekurangan dan kelebihan aplikasi e-learning dalam menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran selama masa pandemi Covid 19 khususnya menurut siswa kelas IX madrasah tsanawiyah di kota Surakarta

  1. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Mengetahui tingkat kepuasan siswa kelas IX MTs N Surakarta 1dalam menggunakan aplikasi e-learningmata pelajaran IPA
  2. Mendapatkan data kelebihan/keunggulan e-learning dalam belajar IPA menurut siswa kelas IX MTs N Surakarta 1
  3. Mendapatkan data kekurangan/kelemahan e-learning dalam belajar IPA menurut siswa kelas IX MTs N Surakarta 1
  4. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara umum dan manfaat khusus

  1. Manfaat Umum

Memberikan referensi untuk pengembang e-learning madrasah tentang kelebihan dan kekurangan aplikasi e-elearning madrasah yang dirasakan oleh siswa

  1. Manfaat Khusus
  1. Memberikan informasi kepada madrasah tentang kepuasan siswa menggunakan e-learning mata pelajaran IPA
  2. Memberikan informasi tentang kelebihan dan kekurangan e-learning mata pelajaran IPA menurut siswa kelas IX MTs N Surakarta 1 sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan e-learning di masa mendatang

 

  1. METODE PENELITIAN
  2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian menggunakan metode kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi strategi, strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik pelengkap seperti foto, rekaman, dan sebagainya. Dalam penelitian ini juga menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.

  1. Populasi dan Sampel Penelitian
  2. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 9 MTs N Surakarta 1 yang berjumlah 308 pada tahun 2021

  1. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 siswa MTs N Surakarta 1 tahun 2021

  1. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai yang dikehendaki peneliti dan direkomendasikan oleh pihak guru sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya.

  1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan wawancara, kuesioner (angket), dan observasi .

  1. Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan dengan tatap muka maupun lewat telepon.

  1. Kuisioner (angket)

Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden

  1. Observasi

Dalam menggunakan observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen pertimbangan kemudian format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian kepada skala bertingkat.

  1. HASIL PENELITIAN
  2. Tingkat Kepuasan Siswa terhadap Aplikasi E-Learning Madrasah

Teknik yang digunakan untuk mendapatkan hasil tingkat kepuasan adalah menggunakan survey (kuisioner) secara online dengan bantuan g-form. Dari 100 responden didapatkan tingkat kepuasan siswa dalam tabel berikut;

No Tingkat Kepuasan Jumlah Responden
1 Tidak Puas 6
2 Cukup Puas 14
3 Puas 42
4 Sangat Puas 38

Tabel 5.1. Hasil survey tingkat kepuasan siswa

Secara grafik tingkat kepuasan siswa ditunjukkan sebagai berikut;

 

Gambar 5.1 Grafik survey tingkat kepuasan siswa

 

  1. Kelebihan E-Learning

Melalui e-angket (g-form) penulis merangkum kelebihan e-learning menurut para siswa. Kelebihan e-learning versi siswa secara garis besar sebagai berikut;

  1. Murah dan praktis – Dengan bermodalkan paket data internet saja siswa dapat mengakses materi pembelajaran yang mereka inginkan tanpa harus khawatir ketinggalan pelajaran apabila tidak hadir
  2. Mudah diakses – Aplikasi e-learning madrasah dibuat dengan sistem yang mudah diakses, siswa hanya tinggal memasukan username dan password yang sudah disiapkan oleh madrasah masing-masing
  3. Belajar dimana saja dan kapan saja – fasilitas yang disediakan oleh e-learning memiliki keunggulan ringan dalam penggunaan sehingga bisa diakses dengan mudah menggunakan HP, hal ini memudahkan siswa belajar dimana saja dan kapan saja
  4. Tingkat pemahaman yang lebih baik – Terkadang faktor penghambat dari kegiatan pembelajaran adalah cara penyampaian materi seorang pengajar yang cukup susah dipahami. Melalui e-learning siswa bisa mencari konten materi yang memiliki penyampaian yang mudah dipahami seperti melalui video dan gambar yang diberikan tautan link oleh guru
  5. Mandiri – Berbeda dengan pembelajaran tatap muka, melalui e-learning siswa dapat terbiasa mencari materi yang ia tahu tanpa harus selalu bertanya kepada guru yang ada dikelas. Guru bisa memberikan rekomendasi link pembelajaran untuk diakses siswa secara mandiri
  1. KekuranganE-Learning

Melalui e-angket (g-form) penulis merangkum kekurangane-learning menurut para siswa. Kekurangane-learning versi siswa secara garis besar sebagai berikut;

  1. Interaksi dengan guru menjadi terbatas
  2. Khusus untuk pembelajaran IPA, materi yang berkaitan dengan perhitungan menjadi lebih susah untuk dipahami
  3. Pada saat tertentu terjadi kesulitan untuk masuk aplikasi
  4. Interaksi antar siswa (hubungan sosial) menjadi berkurang (rendah)
  5. Pesan moral dari guru sangat berkurang

 

 

 

  1. KESIMPULAN

Aplikasi e-learning sangat membantu proses pembelajaran di masa pandemi. Aplikasi ini mudah diakses dan tidak memerlukan kuota yang besar. Secara garis besar siswa merasakan tingkat kepuasan yang baik saat menggunakan aplikasi ini, mudah diakses kapan saja dan dimana saja, meskipun terkadang siswa mengalami kendala saat melakukan akses tapi kendala ini masih mudah untuk diatasi. Aplikasi yang mudah dan praktis digunakan cukup membantu siswa untuk belajar meskipun tidak bisa mengikuti kelas sesuai dengan jadwal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. DAFTARPUSTAKA

Anonim.2020. Kemenag Mulai Terapkan e-Learning Madrasah. https://kemenag.go.id/berita/read/513026.

Ida Fitriyati, Adi Hidayat dan Munzil. 2017. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dan Penalaran Ilmiah Siswa Sekolah Menengah Pertamahttp://journal2.um.ac.id/index.php/jpsi/article/viewFile/651/791.

Fauziah, Nur. 2015. Efektivitas Penggunaan Alat Bantu Reaksi Gerakan Tangan Bagi Kaum Disabilitas.  http://repository.upi.edu/20109/6/S_TE_1102479_Chapter3.pdf. (24 September 2020).

M Ridwan. 2011. Konsep E-Learning Landasan Teori. http://digilib.uinsby.ac.id/9101/4/bab2.pdf .

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D . Bandung : Alfabeta

Rubino Rubiyanto. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Agusta Ivanovich. 2009. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif.

Abdullah. 1998. Karakteristik IPA. Bandung: UPI Press.

Matsama MTsN Surakarta 1 Gunakan Zoom Cloud Meeting

0

Matsama MTsN Surakarta 1 Gunakan  Zoom Cloud Meeting

 Surakarta- MTsN Surakarta 1 menggelar Masa Taa’ruf Siswa Madrasah (Matsama) pada Senin-Rabu (12-14/07/2021). Matsama dilaksanakan secara daring dengan menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meeting.Matsama ini dilaksanakan secara daring karena saat ini masih dalam kondisi pandemi. Apalagi saat ini sedang berlangsung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat untuk daerah Jawa-Bali pada (03-20/07/2021).

Kegiatan Matsama hari pertama berjalan lancar diikuti oleh seluruh siswa kelas 7 dari Pogram Sains Asrama (SA), Sains Non Asrama (SNA), Tahfidzul Quran (TQ) dan Reguler meskipun ada bebearpa yang terlambat karena koneksi internet dari tempat tinggal mereka yang kurang baik. “Silahkan join di link https://matsama.mtsn1surakarta.sch.id/. Kalau di link tersebut belum bisa bergabung ke link yang lain dan sudah disampaikan di grup kelas masing-masing, “jelas Heri Wibowo. Tim IT bidang kurikulum. “Bapak ibu guru wali kelas 7 dimohon untuk megingatkan siswanya untuk absensi dengan link ,  tambahnya.  Heri Wibowo juga menyampaikan bahwa kegiatan Matsama dari hari pertama sampai hari terakhir berjalan lancar tidak ada kendala yang berarti karena adanya kerjasama panitia Matsama yang baik.

Kegiatan Matsama hari pertama dibuka oleh Kepala MTsN Surakarta 1, Kirno Suwanto dilanjutkan dengan  materi tentang sejarah dan struktur pendidik dan tenaga kependidikan. “Saya minta anak-anak kelas 7 semua program untuk mengikuti Matsama dengan baik, tertib dan disiplin meskipun secara daring.Saat ini tahun ajaran baru, waktu kalian untuk kembali ke bersekolah. Awali semua yang baru dengan kebaikan, ketertiban, dan kediplinan dan buatlah perubahan, “papar Kirno Suwanto, Kepala MTsN Surakarta1 di sela-sela mengisi materi.Materi hari pertama ditutup dengan menyanyikan lagu Mars MTsN Surakarta 1.

“Meskipun kita masih bertemu secara virtual tetapi saya berharap anak-anak sebagai anggota baru keluarga besar MTsN Surakarta 1 menaati tata tertib yang sudah saya sampaikan tadi, “pesan Edi Hartanto, Waka Kesiswaan. Dalam materinya Edi menyampaikan organisasi kesiswaan, pemaparan prestasi, dan alumni madrasah. “Tahun ini tahun yang luar biasa bagi MTsN Surakarta, MTsN Surakarta 1 berhasil mendapat penghargaan peringkat 7 nasinal sebagai madrasah terbaik versi Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SNPDB)  tahun 2021. Semoga dengan bergabungnya siswa baru tahun pelajaran ini akan membawa MTsN Surakarta 1mencapai prestasi yang lebih baik lagi, “harap Edi. Materi hari kedua sesi dua dilanjutkan materi moderasi beragama oleh Budi Santosa, Waka Humas.

Matsama hari terakhir diisi oleh Joko Sutopo, Waka Kesiswaan dengan materi model pembelajaran daring dan visi misi madrasah. Materi sarana dan prasarana serta pengenelan lingkungan madrasah oleh Koncoro, Waka Sarpras. Seluruh rangkaian kegiatan Matsama ditutup oleh Kepala Madrasah. (Diana/ Asih)

Akhirusannah Virtual MTsN Surakarta 1 Manfaatkan Media Sosial

0

Surakarta – MTsN Surakarta 1 menggelar wisuda virtual pada Senin (07/06/2021) bertempat di aula gedung 1 melalui aplikasi zoom dan live youtube. “Akhirusannah digelar secara virtual karena kita masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Kegiatan ini hanya diikuti 39 siswa perwakilan dari tiap kelas dan 39 walimurid yang mendampingi. Tiap kelas hanya diwakili 3 siswa yaitu peringkat 1, 2, dan 3 berdasarkan nilai Ujian Madrasah. Di MTsN Surakarta 1 ada 11 kelas paralalel untuk kelas 9 jadi ada 33 siswa ditambah 4 kelas yang memiliki 2 siswa dengan nilai yang sama sehingga ada 37 siswa. Selain peringkat 3 terbaik, akhirusannah virtual ini juga menghadirkan 2 siswa yang diundang ke madrasah karena memiliki prestasi pengumpul medali terbanyak di bidang akademik dan non akademik,” jelas Edi Hartanto, Waka Kesiswaan sekaligus Ketua Panitia.

Kegiatan berjalan khidmat dan lancar dari pukul 08.00 sampai dengan 10.15. Siswa yang tidak diundang ke madrasah mengikuti kegiatan ini di platform zoom dan liveYoutube. “Terima kasih kami ucapkan pada semua pihak yang telah memberikan dukungan, ikhtiar, dan doa sehingga MTsN Surakarta 1 berhasil menorehkan prestasi yang luar biasa. Terima kasih pada bapak ibu guru dan pegawai yang telah bekerja sama dengan baik sehingga bisa membawa madrasah kita semakin hebat bermartabat. Alhamdulillah, keberhasilan siswa MTsN Surakarta 1 bisa dilihat dari perolehan medali di berbagai lomba dan olimpiade. Selain itu, bisa dilihat dari diterimanya siswa kita di madrasah atau sekolah lanjutan favorit. Ada 1 siswa yang sudah diterima di MAN IC Serpong, 1 siswa di MAN IC Pekalongan. 16 siswa di MAPK 1 Surakarta, 1 siswa di SMA Taruna, 1 siswa di SMA Pradita Dirgantara. Dengan diterimanya siswa kita di sekolah lanjutan favorit dengan seleksi nasional maka MTsN Surakarta 1 dinobatkan sebagai ‘Madrasah Terbaik peringkat 7 Nasional versi Seleksi Nasional Peserta Didik Baru Tahun 2020-2021’ oleh Direktur KSKK,” papar Kirno Suwanto dalam sambutannya. 

Kegiatan ini jugadihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta, Pengawas Madrasah,  Ketua Komite Madrasah, dan bapak ibu guru wali kelas 9 serta panitia. Selama kegiatan berlangsung tamu undangan  dan siswa tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarakselama acara berlangsung. Kankemenag kota Surakarta menyampaikan rasa syukur dan bangga karena capaian prestasi MTsN Surakarta 1 yang membanggakan. Beliau juga berpesan kepada siswa kelas 9 MTsN Surakarta 1 untuk tetap menjaga nama baik madrasah dan mengingat jasa bapak ibu guru yang telah mengajar dan mendidik mereka. “Kemajuan peradaban manusia hanya dapat diraih dengan 2 hal yakni iman dan ilmu. Dua hal tersebut dapat mengantarkan manusia pada keberhasilan dunia dan akhirat,” pesan Hidayat Maskur, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta.

“Alhamdulillah, saya merasa bersyukur pernah menjadi bagian dari MTsN Surakarta 1. Terima kasih bapak ibu guru karena telah memberikan bimbingan kepada saya sehingga dapat meraih prestasi yang membanggakan,” ucap Rivaldo, pengumpul medali terbanyak bidang akademik. “Saya sangat senang dapat membanggakan MTsN Surakarta, orang tua, dan pelatih. Mohon doanya semoga saya bisa menjadi atlit yang tangguh. Untuk mengumpulkan medali tingkat nasional dan Asia perlu perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa. Saya harus merelakan waktu bermain dan istirahat untuk terus berlatih,” tutur Naura Yumna, pengumpul medali non akademik terbanyak. (Diana/Duwi)

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT PADA LAYANAN KLASIKAL BK MELALUI METODE E-LEARNING

0

Oleh:
Tri Widodo

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 SURAKARTA
Jl. MT.Haryono 24 D Telp./Fax. (0271) 713479 Kode Pos 57139 Surakarta
Website : www.mtsn1solo.sch.id Email:info@mtsn1solo.sch.idPendidikan

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Partisipasi belajar siswa melalui metode pembelajaran e-learning. Metode dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data dengan menggunakan dokumentasi yang ada pada aplikasi Whats App yang ada pada group kelas. Populasi dalam penelitian ini yaitu Siswa Kelas 7 Sains 4 MTsN Surakarta 1. Metode pengumpulan data dengan dokumentasi dari Aplikasi Whats App Group kelas dengan hasil dari data yang didapat bahwa Partisipasi Siswa dengan peningkatan 28,6% menunjukan bahwa siswa sudah memimiliki Partisipasi yang baik dalam belajar dengan metode e-learning.

Kata Kunci : Partisipasi siswa, media belajar power point, E-learning

ABSTRACT
This study aims to determine the increase in student learning participation through e-learning learning methods. The method in this study was a survey to collect data using existing documents in the Whats App application in the class group. The population in this study were Grade 7 Science 4 MTsN Surakarta 1. The data collection method was using documents from Whats App with the results of the data obtained that Student Participation had with increase of 28.6% indicating that students already had Participation in learning with the e-learning method .

Keywords: Student participation, power point learning media, E-learning

 

PENDAHULUAN
Sekolah, guru dan siswa memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran senantiasa terjadi proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusia yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subyek pokoknya. Peran kolaboratif antara siswa dengan guru sangatlah dibutuhkan demi terciptanya pembelajaran yang interaktif dan inovatif. Guru dituntut untuk dapat menciptakan situasi yang berpengaruh pada siswa dalam hal pemahaman konsep materi pelajaran yang akhirnya akan berdampak pada pencapaian hasil belajar yang optimal. Guru sebagai pengajar sebaiknya tidak mendominasi kegiatan pembelajaran tetapi membantu menciptakan kondisi yang mendukung serta memberikan motivasi dan bimbingan kepada siswa agar dapat mengembangkan potensi dan kreatifitasnya melalui kegiatan pembelajaran. Sebelum tahun 2020, pra pandemi Covid-19, kita sudah memiliki sistem pendidikan nasional yang cukup konsisten. Setiap sekolah memiliki acuan kurikulum yang seragam. Setiap sekolah berlomba-lomba untuk mengimplementasikan kurikulum dan kegiatan pendukungnya dengan baik dengan berbagai macam keunikan dan variasi di sekolah. Bisa dikatakan, setiap sekolah akan menitikberatkan pada peningkatan kualitasnya secara inkremental dari tahun ke tahun. Demikian halnya juga dengan para guru, setiap kegiatan pembelajaran adalah bentuk dari perbaikan berkelanjutan dari pembelajaran sebelumnya. Setiap sekolah, guru, dan siswa sudah memiliki pemahaman mengenai peranan masing-masing dalam proses pembelajaran.
Pada masa pandemi Covid-19, tuntutan untuk keluar dari zona nyaman bagi sekolah, guru, dan siswa benar-benar nyata. Pembatasan kegiatan tatap muka, akselerasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan peningkatan frekuensi kegiatan daring serta interaksi jarak jauh mendorong sekolah, guru, siswa, dan para pemangku kepentingan untuk beradaptasi dalam waktu singkat. Tantangan untuk setidaknya mempertahankan kualitas pendidikan yang selama ini terbentuk melalui proses pembelajaran di kelas membutuhkan kreativitas lebih dari semua pihak.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pentingnya variasi aplikasi meeting pembelajaran daring di masa pandemi pada kelas 7 Sains 4 di MTs N Surakarta 1.

TINJAUAN PUSTAKA
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pembelajaran menyoroti bagaimana peranan sekolah, guru, bahan ajar, metode, dan interaksi dengan peserta didik yang mendukung dan memotivasi untuk belajar. Partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat terlihat pada aktifitas siswa, Sardiman (2009 : 101), sedengkan minat siswa adalah Minat belajar siswa berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber yang dikutip dari Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi pendidikan mengatakan bahwa minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena kebergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan (muhibbin : 2013), media powerpint adalah Powerpoint merupakan aplikasi pembantu untuk membuat paparan dalam bentuk slide presentasi yang interaktif sehingga materi dapat ditampilkan lebih efektif dan professional. Penggunaan powerpoint yang interaktif dapat membantu seorang tenaga pengajar untuk memaparkan materi kepada peserta dengan lebih mudah sehingga transformasi ilmu pengetahuan dapat berjalan dengan lebih baik dan lancar (pusdiklat perpusnas : 2021)
Sekarang ini, daring dan luring menjadi istilah yang sering dijumpai, terutama berkaitan dengan tema pembelajaran di masa pandemi. Daring merupakan singkatan atau akronim dari dalam jaringan, sedangkan luring merupakan akronim dari luar jaringan. Dalam KBBI dijelaskan bahwa daring berarti terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya; sedangkan luring berarti terputus dari jejaring komputer. Bahasa lain yang mungkin lebih banyak digunakan sebagai penyebutan pembelajaran daring adalah pembelajaran online. Sebelumnya kita mungkin mengenal pembelajaran digital sebagai bentuk pembelajaran awal yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pembelajaran daring memiliki cakupan yang lebih luas dalam memanfaatkan TIK, tidak hanya sebatas digitalisasi materi maupun media pembelajaran, namun juga mencakup komunikasi dan interaksi antar unsur-unsur dalam KBM menggunakan TIK. Internet memiliki peranan penting dalam konteks daring, sebagai media penghubung yang menyalurkan informasi. Pembelajaran daring biasanya akan mengkombinasikan penggunaan aplikasi maupun sistem yang saat ini banyak digunakan, misalnya penggunaan Learning Management System (LMS) seperti Moodle sebagai portal untuk mengakses materi ajar dan berinteraksi antara guru dan peserta didik; penggunaan aplikasi pertemuan seperti Zoom, Google Meet, Microsoft Teams, dll. untuk merealisasikan kelas daring; penggunaan aplikasi chat atau messaging untuk bertukar pendapat, berdiskusi, menyampaikan pengumuman, maupun berkoordinasi; dan lain sebagainya.

METODOLOGI PENELITIAN
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 7 Sains 4 MTsN 1 Surakarta yang berjumlah 28 siswa.
Obyek dalam penelitian ini adalah aplikasi daring Layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan Elearning Madrasah dengan materi menggunakan media PPT sedangkan untuk komunikasi menggunakan Aplikasi WA.
Penelitian dilakukan dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu terhadap variasi aplikasi daring dan menentukan aspek yang akan diamati dalam penerapannya. Aspek yang diamati dalam penerapan mencakup Partisispasi siswa terhadap materi, keaktifan siswa, dan tenggat waktu terkait bats waktu yang ditentukan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi pada saat penerapan dan rekapitulasi data partisipasi pada aplikasi WA. Perbandingan aspek-aspek subyektif dilakukan dengan membandingkan hasil pengamatan sebelum dan sesudah penerapan variasi.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa proses pembelajaran 100% dengan menggunakan E-Learning di masa pandemi covid 19 saat ini yaitu dengan menggunakan internet media aplikasi zoom, WA dan Youtube. Partisipasi belajar seacara aktif merupakan hal yang harus dimilki oleh peserta didik terutama dalam proses pendidikan saat ini dimana aktivitas proses pembelajaran dilakukan secara daring dengan media. Dari data penelitian yang dilakukan bahwa secara umum keaktifan atau pertisipasi peserta didik pada layanan klasikal BK materi Masa Remaja dan Perubahanku sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil dokumentasi indikator variabel kemandirian belajar selama proses pembelajaran dengan menggunakan E-Learning seperti data dibawah ini:

Data dokumentasi partisipasi belajar selama proses pembelajaran dengan menggunakan data whats App
Materi
Populasi
Jumlah partisipasi
Prosentase
Prosentase peningkatan

Cara mengatur waktu (word)
28
18
64,3%
28,6%

Masa remaja dan perubahan ku (slide ppt)
28
26
92,9%

 

 

Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa media belajar ppt dengan dengan metode E-Learning bisa menjadi solusi model pembelajaran ditengah pandemi covid 19 yang diterapkan di Indonesia dan seluruh Dunia yang terkena dampak pandemi covid 19. Oleh karena itu, peserta didik dalam kegiatan belajar daring ini dituntut memiliki kemandirian belajar agar bisa mencari bahan ajar sendiri tanpa menunggu dari guru atau dosen nya saja, menurut (Maudiarti, 2018) “dalam pembelajaran e-learning tenaga pendidik dan peserta didik memiliki peran masing – masing, tenaga pendidik sebagai fasilitator dan pembimbing dalam kegiatan pembelajaran sedangkan peserta didik sebagai konstruktor pengetahuan, pembelajar mandiri dan pemecah masalah” kemudian menurut (Nadziroh, 2017) “Model pembelajaran e-learning dapat bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas pembelajaran” proses pembelajaran dengan menggunakan e-learning harus didukung oleh tenaga pendidik dan peserta didik yang saling interaktif satu sama lain.
Implementasi E-Learning dianggap efektif dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta didik, hal ini sejalan dengan pendapat (Arifin & Herman, 2018) “E-Learning dapat melatih peserta didik untuk mandiri dalam hal mencari sendiri bahan atau materi pelajaran pada waktu tertentu dalam rangka meningkatkan pengetahuannya, berperan aktif dalam proses pembelajarannya dan bertangguang jawab terhadap proses pembelajarannya dan meningkatkan pengetahuannya sendiri”. E-learning dianggap mampu meningkatkan kemandirian belajar karena e-learning merupakan perpanjangan dari ruang kelas yang bisa diakses oleh peserta didik kapan pun dan dimana pun peserta didik berada. Keefektifan pembelajaran E-learning

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan materi ppt dengan metode E-Learning pada layanan klasikal masa remaja dan perubahan sudah terlaksana dengan baik dan efketif yang dapat dilihat dari peningkatan jumlah partisipasi belajar siswa berdasarkan data yang diambil dari aplikasi WA dengan partisipasi sebanyak 28 siswa dengan prosentase kenaikan 28,6%

Saran
Saran yang peneliti berikan pada dosen hendaknya memperhatikan kemandirian belajar para mahasiswa untuk memaksimalkan pembelajaran ditengah pandemi covid 19, libatkan mahasiswa sebagai objek yang bisa belajar sendiri dan mandiri serta dosen sebagai fasilitator nya sehingga hal ini akan membuat pembelajaran jarak jauh dengan E-Learning bisa berjalan secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: https://kbbi.kemdikbud.go.id
Partisipasi siswa bab II kajian Pustaka.2017 uny.ac.id
http://eprints.uny.ac.id/8434/3/bab%202%20-10504247018.pdf
Direktorat Pendidikan dan Pembelajaran. 2020. Apa itu pembelajaram?. UNIDA. https://unida.ac.id/pembelajaran/artikel/apa-itu-pembelajaran.html

Menggapai Kemuliaan dengan Al Quran

0

 Surakarta- Nuzulul Quran merupakan peristiwa dalam sejarah Islam.Nuzulul Quran diperingati setiap tanggal 17 Ramadan. Peringatan Nuzulul Qur’an lazimnya diisi dengan doa, ceramah, atau pengajian. Begitu juga peringatan Nuzulul Quran di MTsN Surakarta 1 yang diisi dengan pengajian. Pengajian tersebut digelar pada Senin (03/05/2021) secara daring dan luring. Secara luring digelar di Aula gedung 1 lantai 2 dan diikuti oleh siswa kelas 7 PTM shift 3 sejumlah 87 siswa.

Acara tersebut juga disiarkan secara langsung melalui zoom dan diikuti seluruh siswa kelas 7 yang mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kegiatan tersebut dimulai pukul 08.00-09.30 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.“Apabila seluruh siswa mengikuti kegiatan ini secara luring maka aula akan penuh melebihi kapasitas yang diizinkan saat pandemi seperti ini. Maka pengajian ini kami gelar dengan daring dan luring. Dengan cara tersebut, semua siswa kelas 7 tetap dapat mengikuti kegiatan ini tanpa mengurangi makna peringatan Nuzulul Quran dan tetap menerapkan protokol keshatan dengan social distancing,”jelas Joko Susilo, panitia kegiatan Ramadan.

“Tujuan Pertemuan Tatap Muka (PTM) di MTsN Surakarta 1 merupakan kegiatan uji coba dan pembiasaan gaya hidup normal baru. Dalam kegiatan PTM ini anak-anak harus disiplin dalam melaksanakan 5M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobilitas). Maka saya minta anak-anak tetap menjaga protokol kesehatan dalam mengikuti pengajian ini. Ikuti kegiatan ini dengan baik karena peringatan Nuzulul Quran memiliki makna dan sejarah penting untuk diketahui semua umat islam,” papar Kirno Suwanto dalam sambutannya.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannnya.Dalam surah Al Ahqab ayat 15 kita diperintahkan untuk birrul walidain atau berbakti pada orang tua,” ujar Ustaz Ahmad Yani. Seluruh siswa mengikuti pengajian dengan antusias dan khidmat. “Pentingnya anak-anak melihat kembali sejarah tentang peristiwa turunnya Al Quran dan mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.Dengan Al Quran kita akan hidup lebih mulia, dengan Al Quran hidup kita akan lebih terarah. Dengan Al Quran pula insyaa Allah kesuksesan akan dapat kita raih.Dengan Al Quran kita dapat menggapai kemuliaan,” jelas Ust Ahmad Yani.

Kegiatan peringatan Nuzulu Qur’an berakhir pukul 09.00.Sebelum pengajian berakhir ada pengrahan dan informasi dari Waka Kesiswaan. “Anak-anak kelas 7 harus tertib, disiplin dan rapi. Kalian semua adalah siswa-siswa terpilih karena dapat diterima dan bergabung di MTsN Surakarta 1. Madrasah yang terkenal dengan segudang prestasinya. Bahkan prestasi terbaru MTsN Surakarta 1 merupakan Madrasah Unggulan Bidang Akademik jenjang MTs peringkat 11 nasional berdasar Surat Keputusan Direktur jenderal Pendidikan Islam Nomor 1834 tahun 2021,” papar Edi Hartanto, Waka Kesiswaan. (Diana/Duwi)

Informasi Penerimaan Pendaftaran PPDB Reguler Online Tahun Pelajaran 2021/2022

0

1.   Waktu Pendaftaran                    : 14 -19  Juni 2021 

   Jam                                        : 07.30 – 12.00 WIB

      Pelaksanaan                             : Online

2.   Seleksi                                     : 21 – 22 Juni 2021

      Jam                                         : 07.30 – selesai

      Materi                                      : Tes Akademik (Mat, IPA, Bahasa Indonesia)

                                                       Tes BTA (Tertulis)

      Pelaksanaan                              : CBT Test di Madrasah

3.   Simulasi (Latihan) Test CBT      : 20 Juni 2021

      Pengumuman                            : 24 Juni 2021

      Daftar Ulang                             : 28 – 30 Juni 2021

4.   Syarat Pendaftaran

      a.         Mengisi Data Pendaftaran

Form Biodata Siswa

NISN

Piagam kejuaraan bagi yang memiliki

Data Pendaftaran yang lain

Mengisi surat pernyataan  penyerahan nilai ujian sekolah

b.         Berkas yang diupload

                 Piagam kejuaraan bagi yang memiliki (fromat PDF &JPG) max 10 MB

Akademik/non Akademik minimal Kabupaten/Kota

                 Foto ukuran 3 x4 Berwarna (format foto)

    c.         Mengumpulkan Nilai Hasil Ujian Sekolah pada saat tes di Madrasah

tanggal 21- 22 juni 2021

5.   Informasi PPDB dengan melalui zoom meeting tanggal 29 Mei 2021 dengan link

https://zoom.mtsn1surakarta.sch.id/

6. Link pendaftaran

https://ppdb.mtsn1surakarta.sch.id

      Contac person

      Edi Hartanto,S.Pd                        : 085702494518

      Joko Susilo,S.Pd                          : 085725542444

Meningkatkan Minat Baca Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

0

Akhir-akhir ini, banyak sekali sekolah yang kembali bersemangat menerapkan budaya literasi, dikarenakan kegiatan literasi ini merupakan jembatan untuk membuka wawasan dan menambah pengetahuan. Pada era informasi saat ini, kebutuhan untuk mendapatkan informasi yang tepat memerlukan kemampuan literasi yang memadai. Banyaknya informasi yang beredar dan menyebar dengan cepat, menuntut kemampuan untuk memahami, memilah, dan memanfaatkan informasi tersebut dengan baik.

Kegiatan literasi ini bertujuan agar siswa mampu memperkaya pengetahuannya, melatih fokus dan konsentrasi belajar serta menambah pembendaharaan kata. Permasalahan klasik dalam menumbuhkembangkan minat membaca dalam rangka meningkatkan literasi adalah kurangnya motivasi dari siswa. Padahal saat ini banyak sekali judul buku dengan tema yang bervariatif yang diterbitkan melalui berbagai media, baik cetak ataupun digital. Pada umumnya siswa merasa kesulitan untuk menemukan bahan bacaan yang disukai dan diminatinya. Sesuatu yang disukai dan diminati oleh siswa bisa menjadi pintu masuk untuk memicu semangat membaca. Hal ini bisa ditingkatkan lebih lanjut ke bahan bacaan dengan bahasa-bahasa sekunder, terutama bahasa Inggris, dan kemungkinan bisa diarahkan juga ke bacaan ilmiah.

Membaca buku bahasa Inggris, bahkan mulai dari buku yang sederhana seperti cerita bergambar akan secara otomatis menambah perbendaharaan kata dan melatih siswa untuk mengenali struktur-struktur bahasa yang umum digunakan. Secara tidak langsung hal itu juga akan menumbuhkan rasa ingin tahu siswa untuk memahami kata-kata baru yang mereka dapatkan. Tanpa disadari mereka mulai tertarik untuk membaca secara perlahan-lahan. Terlebih lagi apabila siswa diberikan buku-buku dengan topik yang mereka sukai. Itulah langkah awal untuk menarik minat membaca siswa, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Inggris.

Kegiatan membaca terutama dalam bahasa Inggris, membutuhkan situasi yang menyenangkan dan dinamis. Beri kesempatan kepada siswa untuk membaca dan memahami bahan bacaannya. Setelah itu tindak lanjuti dengan diskusi maupun cerita ulang antar teman sehingga bahan bacaan itu kembali diutarakan dalam kegiatan aktif. Berilah umpan balik dan apresiasi untuk setiap aktifitas yang mereka lakukan. Disini interaksi antar siswa dan guru sangat diperlukan guru harus mampu mengamati bagaimana perilaku tiap-tiap siswa. Peran guru sangat diperlukan untuk menjadi moderator yang menyeimbangkan antara siswa yang aktif dan yang kurang aktif. Intinya dari kegiatan membaca ini sebisa mungkin seluruh siswa menuju ke arah literasi yang lebih baik secara bersama-sama.

Penulis : Affair Chilia Dhamawati, S.Pd