SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI MTSN 1 SURAKARTA - SITUS INI MERUPAKAN MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI ANTARA PESERTA DIDIK MAUPUN MASYARAKAT UNTUK MENGETAHUI INFORMASI DAN KEGIATAN-KEGIATAN LEBIH LANJUT YANG DILAKSANAKAN DI SATUAN PENDIDIKAN MTSN 1 SURAKARTA

TANTANGAN GURU PASCA PANDEMI

0

Rofikoh, S.S
Abstrak
Berlalunya pandemi merupakan sebuah anugerah yang harus disyukuri bersama. Setelah kurang
lebih dua tahun masyarakat merasakan keterbatasan dalam banyak aspek kehidupan, mulai akhir
tahun 2021 sendi-sendi kehidupan berangsur-angsur normal. Demikian juga dengan dunia
pendidikan. Pembelajaran yang selama pandemi dilaksanakan secara daring/online, sedikit demi
sedikit kembali dilaksanakan secara offline/tatap muka meskipun masih dilakukan dengan
beberapa pembatasan pada awalnya. Setelah pembelajaran tatap muka dilaksanakan selama
beberapa waktu, muncul masalah-masalah yang bisa dikatakan merupakan penegasan terhadap
peran guru/pendidik yang tidak bisa digantikan oleh teknologi semaju apapun. Selain itu,
masalah-masalah tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi guru/ pendidik untuk bisa
menemukan solusi untuk mengatasinya. Tantangan tersebut meliputi dua hal yaitu tantangan
akademik dan tantangan non-akademik.
Kata kunci: Pembelajaran, pandemi, pasca pandemi, tantangan akademik, tantangan
I. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam membangun sebuah peradaban. Pendidikan
Semakin maju bidang pendidikan sebuah negara, semakin besar kemungkinan sebuah negara
menjadi negara maju. Bangsa Indonesia dengan jelas menetapkan pendidikan sebagai salah satu
tujuan utama dalam pendirian negara. Hal tersebut termaktub dalam pembukaan UUD 1945 yang
menyebutkan tentang tujuan pendidikan nasional, yaitu “ mencerdaskan kehidupan bangsa”. Islam
sebagai agama mayoritas warga negara Indonesia mendorong pemeluknya untuk mengedepankan
pendidikan seperti firman Alloh dalam Al Quran surat Al ‘alaq ayat 1 “ Iqra’ bismirabbikalladzii
khalaq” ( bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan) dan surat Al Mujadalah ayat 11 “
yarfa’illaahulladziina aamanuu minkum walladziina uutul ‘ilma darajaat” ( Alloh meninggikan
kedudukan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang memiliki ilmu diantara kamu). Dua
ayat tersebut menegaskan bahwa pendidikan merupakan sektor penting yang harus mendapatkan
perhatian yang besar dari berbagai pihak yang terkait. Selain itu, secara individual, pendidikan
menjadi salah satu bentuk investasi yang menjanjikan untuk masa depan. Berlalunya pandemi
tidak berarti berlalunya masalah. Apabila dilihat dari sisi kesehatan, hal tersebut memang benar.
Ancaman kematian massal sudah berlalu. Akan tetapi, dalam bidang pendidikan, ada beberapa
masalah yang secara umum dirasakan para guru sebagai akibat dari pembelajaran daring selama
pandemi. Masalah tersebut memerlukan perhatian yang besar dari berbagai pihak, termasuk guru
sebagai salah satu elemen penting dalam pendidikan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, pendidik tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
tantangan guru pasca pandemi pada peserta didik Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Surakarta kelas
7.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Belajar dan pembelajaran adalah kegiatan penting yang saling terkait dalam pendidikan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI), belajar memiliki arti : (1) berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu; (2) berlatih; dan (3) berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan
oleh pengalaman. Ketiga arti tersebut merujuk pada perubahan pengetahuan dan tingkah laku
sebagai hasil dari proses belajar. Hal ini selaras dengan dengan Al Quran Surat Al ‘alaq ayat 5 “
“Allamal insaana maa lam ya’lam” ( yang mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya)
dan juga hadist Nabi Muhammad SAW “ innamaa bu’istu liutammima makaarimal akhlaaq “ (
sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak). Hal ini juga sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional berdasarkan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 : Tujuan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Proses belajar berjalan setiap saat, karena pada dasarnya setiap individu akan selalu mendapatkan
pengalaman dari interaksi dengan individu lain maupun lingkungan sekitarnya. Sementara itu,
menurut KBBI juga, pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk
hidup belajar. Pembelajaran menyoroti bagaimana peranan sekolah, guru, bahan ajar, metode, dan
interaksi dengan peserta didik yang mendukung dan memotivasi untuk belajar. Kegiatan Belajar
Mengajar atau yang biasa disingkat dengan KBM adalah merupakan keterpaduan antara belajar
dan pembelajaran. Sekarang ini, KBM menjadi wahana belajar semua unsur yang terlibat di
dalamnya, tidak hanya peserta didik yang belajar dari gurunya saja, tetapi juga guru belajar dari
peserta didik juga. Kembali ke arti belajar sebagai perubahan perilaku, maka semua unsur KBM
bisa dipastikan mengalami proses belajar. Guru akan berusaha membagikan pengetahuannya dan
membentuk tingkah laku para peserta didik, sebaliknya umpan balik dan interaksi dengan peserta
didik mendorong guru untuk selalu membuat perbaikan berkelanjutan agar KBM selalu efektif dan
berhasil baik.
Sekarang ini, muncul permasalahan sebagai dampak dari pembelajaran online selama pandemi di
mana guru praktis hanya bisa berinteraksi dengan peserta didik melalui Learning Management
System (LMS) seperti Moodle sebagai portal untuk mengakses materi ajar dan berinteraksi antara
guru dan peserta didik; penggunaan aplikasi pertemuan seperti Zoom, Google Meet, Microsoft
Teams, atau paling sederhana melalui grup WA atau telegram. Interaksi yang dilakukan dari jarak
jauh tersebut menghadapi beberapa kendala seperti terbatasnya ketersediaan jaringan internet,
terbatasnya fasilitas fasilitas yang dimiliki guru maupun peserta didik. Ketersediaan jaringan
internet dan fasilitas erat kaitannya dengan kondisi ekonomi. Akhirnya pembelajaran dilaksanakan
sebisanya. Di sisi lain, peserta didik yang dapat mengakses jaringan internet dengan mudah,
mengandalkan google dalam mengerjakan tugas sehingga membentu karakter yang kurang baik
seperti, tidak mau bekerja keras, menyukai hal yang instant, orientasi hanya pada nilai tidak pada
proses. Hal ini mengakibatkan kompetensi yang dicapai peserta didik rendah. Bahkan salah satu
guru matematika menyampaikan untuk perkalian dan pembagian sederhana yang seharusnya
sudah dikuasai di sekolah dasar, peserta didik kelas 7 masih mengalami kesulitan.
Masalah lain yang tidak kalah pentingnya dari masalah akademik adalah masalah akhlak.
Kurangnya interaksi dengan guru dan kurangnya kontrol orang tua terhadap proses pembelajaran
anak, terlebih bagi yang kedua orang tuanya bekerja semua hingga sore hari dikarenakan
kesibukan dalam bekerja, memungkinkan anak bebas memegang HP dan dapat mengakses semua
informasi yang dia mau tanpa adanya filter. Hal ini memberi pengaruh negatif yang sangat kuat
pada anak. Kata-kata makian, cacian yang sering ditemui di media sosial akhirnya menjadi ucapan
sehari-hari. Tata krama dan unggah-ungguh semakin lama semakin menipis. Selain itu, kebiasaan
melihat hal-hal yang berbau porno juga berakibat fatal pada pola pergaulan. Yang paling sering
ditemui dan agak sulit ditangani adalah kecanduan game. Kebiasaan anak main game berjam-jam
sehingga tidak mengenal waktu dapat menyebabkan lupa kegiatan lainnya. Yang lebih parah,
adalah gangguan syaraf yang penyembuhannya memerlukan waktu yang sangat lama.
METODOLOGI PENELITIAN
Subyek dalam penelitian ini adalah 54 siswa MTsN 1 Surakarta yang terbagi dalam kelas 7 sains
1, 7 sains 2, dan 7 TQ. Masing-masing kelas terdiri dari 28 siswa.
Obyek dalam penelitian ini adalah kemampuan awal siswa dalam pelajaran bahasa Inggris dan
ujaran-ujaran negatif yang sering diucapkan siswa ketika berinteraksi dengan temannya, serta
kasus-kasus kesulitan belajar yang terjadi karena dampak pandemi.
Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi terlebih dahulu kemudian menentukan aspek
yang akan diteliti. Aspek yang diamati mencakup kosakata bahasa Inggris yang dikuasai siswa,
ujaran-ujaran negatif yang sering diucapkan siswa ketika berinteraksi dengan temannya baik
interaksi langsung maupun melalui social media., serta kasus kesulitan belajar yang dialami siswa.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian pada aspek pertama yaitu kosakata bahasa Inggris yang dikuasai siswa, dilakukan
dengan game. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian masing-masih kelompok diberi
abjad A-Z dengan masing-masing huruf berjumlah 5. Aturan permainannya adalah sebagai
berikut:
1. Masing-masing kelompok diundi untuk menentukan siapa yang berhak meletakkan huruf
pertama kali.
2. Kelompok kedua dst akan menambah 1 huruf sehingga diharapkan dalam satu putaran akan
tersusun 1 kata simple dalam bahasa Inggris tentang benda-benda yang ada disekitar
mereka.
3. Hal itu dilakukan secara bergantian dan terus menerus sampai persediaan huruf habis.
Dalam prakteknya, siswa masih kesulitan merangkai kata-kata meskipun tentang benda atau
sesuatu di sekitar mereka.
Pengamatan pada aspek kedua, ujaran-ujaran negatif yang sering diucapkan siswa dilakukan
dengan sengaja telat masuk ke dalam kelas selama beberapa menit dan mendengarkan interaksi
dan ucapan-ucapan yang dilontarkan siswa ketika berinteraksi dengan teman-temannya. Kata-kata
seperti anjir, anying, anjrit, jancuk dsb terlontar dengan begitu fasihnya dari mulut mereka. Ketika
masuk kelas, saya ajak mereka berbicara. Ketika saya tanyakan apa arti dari ujaran-ujaran tersebut,
banyak yang tidak tahu. Mereka mendapatkan itu dari sosial media dan merasa mengikuti tren
ketika ikut menggunakannya.
Pengamatan pada aspek ketiga, kasus kesulitan belajar sebagai dampak pandemi dilakukan dengan
wawancara terhadap guru BK. Ada beberapa kasus siswa yang kecanduan game tetapi ada satu
siswa yang tingkat kecanduannya lumayan parah sampai tidak bisa mengikuti pembelajaran di
dalam kelas dan memerlukan pendampingan psikiater.

MTsN Surakarta 1 Sabet Juara III di Ajang Myres 2021

0

 MTsN Surakarta 1 Sabet Juara III di Ajang Myres 2021

Surakarta: Tim Myres MTsN Surakarta 1 menorehkan prestasi tingkat nasional di bidang riset. Aliyah Khuzama (9FD1) dan Zaidatun Nadliroh (9PK1) yang dibimbing oleh Ibu Nirmala Fitri Qomariyah, SPdI berhasil meraih juara 3 tingkat nasional Madrasah Young Research Super Camp (Myres) 2021 yang digelar Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama (Kemenag), pada 3-6 Desember 2021.

Kementerian Agama (Kemenag) yang telah mengumumkan para pemenang Madrasah Young Reseaarch Super Camp (Myres) 2021 bersamaan dengan dengan acara pembukaan International Conference on Madrsah Reform (ICMR)di Surabaya. Ajang ini dibagi dalam dua jenjang, Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).  

Alhamdulillah, setelah melalui proses seleksi yang panjang dan ketat,Tim Myres MTsN Surakarta 1 berhasil menjadi juara 3 tingkat nasional pemenang ajang Myres 2021,” ungkap Nirmala selaku pembimbing dari Tim Myres MTsN Surakarta 1.

“Menurut kami, MYRES merupakan ajang yang bergengsi, karena di MYRES madrasah-madrasah dari berbagai daerah bisa bersaing dengan judul penelitian yang unik dan inovatif,” tutur Aliyah Khuzama..

Madrasah Young Researchers Super Camp (MYRES) 2021 adalah ajang lomba yang diselenggarakan oleh Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI tentang lomba karya tulis ilmiah siswa madrasah berbasis riset bagi siswa MTs dan MA. MYRES 2021 dikelompokkan pada 3 bidang yaitu ilmu keagaman islam, ilmu sosial kemanusiaan, ilmu matematika sains dan pengembangan teknologi.

Adapun Myres bertujuan mengembangkan potensi intelektual siswa madrasah, sekaligus mendorong pencapaian hasil penelitian mereka yang orisinal, berkualitas, dan kompetitif.

Tahapan lomba ini dilakukan dengan berbagai tahapan yaitu dari pendaftaran pengunggahan proposal (Tahap I), presentasi proposal terpilih (Tahap II), workshop bimbingan dan pendampingan, presentasi hasil penelitian, dan tahap terakhir adalah EXPO 2021 yang penelitian berhasil hingga grand final

Mulai tanggal 25 Juni hingga 30 Juli 2021 MTsN Surakarta 1 mendaftarkan 22 proposal penelitian. Siswa-siswa ini didampingi oleh guru-guru MTS Negeri Surakarta 1 sebagai pembimbingnya. Hingga pengumuman proposal terpilih dari ribuan proposal yang masuk ke panitia lomba hingga tahap akhir penelitian MTSN 1 Surakarta maju ke tahap akhir yaitu merk Expo 2020 1 yang diadakan di Surabaya dari tanggal 3 sampai 6 Desember 2021.

            “Alhamdulillah proposal penelitian keagaamaan dengan judul “Peran Ulama Keraton dalam Kegiatan Keislaman di Keraton Solo”lolos dan menjadi juara 3. Terima kasih kami ucapkan pada semua bapak ibu guru dan pembimbing yang telah mendampingi Tim Myres. Semoga prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi penelitian tahun berikutnya, tutur Mihati Latifah, Sie Prestasi. “Perjuangan yang panjang membuahkan hasil yang membanggakan. Ternyata semakin sulit perjuangan akan semakin indah saat mencapai kemenangan, “tambah Mihati.(Nur Asih/ Diana)

Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Dalam Proses Pembelajaran Siswa

0

Perpustakaan merupakan tempat dimana bahan pustaka disimpan dan perpustakaan sekolah adalah sarana dan prasarana yang diharapkan dapat menunjang proses pembelajaran di sekolah sehingga mendorong terwujudnya kualitas pendidikan Indonesia yang berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberadaan perpustakaan sekolah adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat sekolah yang bersangkutan, berperan sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan dalam proses pembelajaran ditingkat sekolah. Oleh karena itu, perpustakaan sekolahharus dapat memainkan peran dalam memajukan masyarakat sekolah melalui ilmu pengetahuan dan informasi yang harus diwujudkan secara efektif dan efisien, sehingga perpustakaan sekolah perlu merealisasikan misi, misi dan kebijakannya dalam memajukan masyarakat sekolah dalam penyelenggaraan perpustakaan dengan baik dan benar.
Penyelenggaraan perpustakaan yang baik dan benar meliputi koleksi perpustakaan,
pengolahan koleksi dan pustaka, pelayanan perpustakaan, sarana dan prasarana perpustakaan.
Namun pada kenyataannya, masih banyak juga sekolah yang kurang memperhatikan
penyelenggaraan perpustakaan sekolah, sehingga masyarakat sekolah khususnya siswa kurang menyadari keberadaan perpustakaan sekolah untuk dimanfaatkan sebagai pusat sumber belajar.
Peranan perpustakaan dalam pendidikan sangat penting, yaitu membantu terselenggaranya pendidikan dengan baik. Dengan demikian sasaran dan tujuan operasional dari perpustakaan sekolah adalah untuk memperkaya, mendukung, memberi kekuatan, dan mengupayakan penerapan program pendidikan yang memenuhi setiap kebutuhan siswa, seperti misalnya dalam meningkatkan minat baca siswa.
Perpustakaan memiliki kedudukan yang utama di dalam setiap program pendidikan sebagai the heart of the educational program. Perpustakaan sekolah harus menjadi pusat kegiatan yang berlangsung di sekolah. Perpustakaan sekolah diadakan bukan lagi hanya sekedar melayani selera para siswa untuk membaca buku-buku, tetapi juga harus dapat membantu para siswa mengasah otak, memperluas dan memperdalam pengetahuan, melahirkan kecekatan, serta membantu siswa dalam aktivitas-aktivitas kurikuler dan ekstra kurikuler.
Guru adalah orang yang bergaul setiap hari secara langsung dengan siswa di kelas melalui proses belajar mengajar. Pengayaan proses belajar mengajar di kelas hanya akan terjadi apabila guru pandai menggunakan peluang dan kesempatan agar siswa senantiasa aktif mengikuti pelajaran dengan menyertakan berbagai sumber belajar yang tersedia dan mungkin untuk didayagunakan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah memberikan tugas yang merujuk di perpustakaan, memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu membaca buku dan mencintai buku sejak awal. Karena itu upaya pengembangan/peningkatan minat baca dan kebiasaan di sekolah.
perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran siswa terhadap minat baca siswa, bahwa disimpulkan perpustakaan berfungsi sebagai pusat edukasi berarti perpustakaan harus berfungsi sebagai guru atau sebagai pusat sumber belajar yang menyajikan berbagai kebutuhan para siswa.Salah satu tujuan perpustakaan sekolah adalah mengembangkan dan meningkatkan minat baca. Untuk mengembangkan perpustakaan sebagai sumber belajar dan pusat baca, perlu diciptakaan atmosfir sekolah yang menunjang.
Upaya-upaya peningkatan minta membaca perlu dilakukan baik oleh guru dengan tujuan
agar siswa mempunyai kemauan untuk melakukan kegiatan membaca sesering mungkin di luar kelas. Pada lingkungan sekolah perpustakaan mempunyai peran yang sangat strategis dalam hal penyediaan fasilitas untuk meningktkan minat baca siswa. Minat dan kegemaran membaca tidak dengan sendirinya dimiliki oleh seseorang, termasuk anak-anak dalam usia sekolah.
Oleh karena itu, sekolah yang sadar dengan kehadiran perpustakaan akan mewujudkan
siswa yang gemar membaca atau reading society. Perpustakaan dapat mengajarkannya tentang rasa tanggungjawab dalam meminjam dan menjaga koleksi dari kerusakan atau hilang, membiasakan aktifitas membaca dalam mengisi jam istirahat, serta kebiasaan baik lain yang tercermin dalam tata tertib maupun peraturan perpustakaan. (Anggun Latifaturrohmah)

Pendidikan cerdaskan kehidupan bangsa

0

Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam UUD tahun 1945 bahwa, kemerdekaan untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia dengan tujuan antara lain mencerdaskan kehidupan bangsa dalam Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasar Pancasila. Proses Pendidikan yang baik akan melahirkan manusia yang berkualitas serta memiliki potensi untuk memajukan bangsa dan negara.
Untuk mewujudkan hakikat suatu Pendidikan perlu adanya pengelolaan peserta didik guna mencapai suatu tujuan Pendidikan yang diharapkan. Peserta didik merupakan subjek utama dalam Pendidikan yang terdaftar pada Lembaga Pendidikan untuk mengembangkan petensi dirinya seperti bakat, minat, kebutuhan. Oleh karena itu peserta didik membutuhkan pengajaran dan Pendidikan untuk mengembangkan potensi dirinya sendiri.
Dalam era modern ini dibidang Pendidikan terutama sebagai seorang pendidik perlu dipertimbangkan dan diperhatikan dalam kegiatan belajar mengajar. Setiap pelaksanaan belajar mengajar disekolah harus sesuai dengan karakteristik, gaya belajar, dan kebutuhan peserta didik. supaya kualitas pembelajaran untuk peserta didik meningkat baik dari segi keilmuaan maupun akhlaknya.
Peserta didik memiliki potensi dasar, yang perlu dikembangkan, baik secara psikis maupun fisik. Begitu pula dengan kebutuhan peserta didik .peserta didik harus tahu dan memahami kebutuhanya, namun itu semua tidak terlepas dari keterlibatan seorang pendidik, karena seorang pendidik harus memahami dan memberikan pemahaman tentang keutuhan peserta didik itu sendiri. Dengan demikian karakteristik, gaya belajar, dan kebutuhan peserta didik perlu dipahami pe didik agar rancangan suatu Pendidikan dapar berjalan secara optimal. ( Jauharul Fuad Rohas )

Pelaksanaan ANBK MTsN Surakarta 1 di Tengah Masa Pandemi

0

c

 Surakarta- Asesmen Nasional  BerbasisKomputer (ANBK) adalah program evaluasi yang diselenggarakan Kemendikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses, dan ouput di seluruh satuan pendidikan. MTsN Surakarta 1 melaksanakan ANBK 2021denganmengikuti gelombang 2danbertempat di Ruang CBT Gedung 2. Kegiatan tersebut dilaksanakan  pada  Rabu-Kamis (06-07/10/2021) terbagidalam 3 sesi. Sesi 1 pukul 07.30 – 09.40, sesi 2 pukul 10.40 – 12.50, dan sesi 3 pukul 14.20 -16.30. Setiap sesi  diikuti oleh 15 peserta sesuai dengan POS danJuknisANBK masa pandemi 2021. Pelaksanaan ANBK di MTsN Surakarta I tidak hanya diikuti oleh siswa dari madrasah tersebut, tetapi juga diikuti oleh siswa MTs Al Mujahidin sebagai madrasah yang menumpang.

“Selama pelaksanaan ANBK, peserta harus tetap memperhatikan protokoler kesehatan. Sebelum masuk ke ruang Asesmen Nasional Peserta ANBK harus melakukan cek suhu dan basuh tangan dengan handsanitizer serta wajib memakai masker dan tetap jaga jarak, “jelas Rais Hidayat, Sekretaris ANBK MTsN Surakarta 1.”Kegiatan ANBK ini diikuti oleh olehKamad, GTK, dan siswa kelas 8 yang terpilih sebagai sampel yaitu sebagai 45 peserta utama dan 5 siswa sebagai peserta cadangan serta 6 siswadari MTs Al Mujahidin,”tambahRais.

Sebelum pelaksanaan ANBK, Joko Sutopo selaku Waka. Kurikulum sekaligus Ketua Pelaksanaan ANBK memberikan pembekalan pada peserta ANBK. “Hal-hal yang harus kalian perhatikan dalam kegiatan ini adalah, peserta ANBK harus menjaga prokes. Kalian harus hadir di madrasah 30 menit sebelum pelaksanaan dan tidak boleh terlambat. Kalian tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi dan kerjakan dengan jujur. Persiapkan diri kalian untuk menghadapi kegiatan ini dengan baik. Satu hal lagi jangan lupa membawa kartu peserta ANBK, pesan Joko.

Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar yaitu literasi, numerasi, dan karakter serta kualitas proses belajar mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrument utama, yaitu Asesmen Kompetisi Minimum (AKM), SurveiKarakter, danSurvei Lingkungan Belajar.”Pelaksanaan ANBK tidak hanya diikuti oleh siswa (sampelsiswa) tapi juga diikuti oleh bapak ibu GTK untuk materi Survei Lingkungan Belajar. Untuk itu bapak ibu wajib mengikuti dan mengerjakan melalui laptop atau android yang terhubungdengan internet.Kartu login sudah kami bagi di mejabapakibu. “tuturJokosaatmengingatkankeikutsertaanbapakibu GTK dalamkegiatanini.

Hasil ANBK tidak digunakan untuk menilai siswa atau pun kinerja guru dan sekolah Asesmen ini akan dilaksanakan setiap tahun dan hasilnya akan dilaporkan pada setiap sekolah atau madrasah. Tujuannnya agar kinerja sistem terpantau secara berkala dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi diri dan perbaikan pembelajaran. Evaluasi kinerja tidak hanya berdasarkan skor rerata, tetapi juga perubahan skor atau tren dari satu tahun ketahun berikutnya.“Alhamdulillah kegiatan ANBK berjalan dengan baik dan lancar. “Saya berharap dengan kegiatan ini dapat menghasilkan gambaran karakteristik MTsN Surakarta 1serta meningkatkan kompetensi minimum siswa terutama budaya literasi dan numerasi.

. Hasilnya dapat menjadi bahan evaluasi bagi segenap civitas akademikaMTsN Surakarta 1, “harap Kirno, Kamad. (Diana/ Rais)

Penilaian Kinerja Kepala Madrasah MTsN Surakarta 1

0

Penilaian Kinerja Kepala Madrasah MTsN Surakarta 1

            Surakarta- Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) MTsN Surakarta 1tahun  pelajaran 2020-2021 dilaksanakan pada Senin (04/10/2021). Kegiatan tersebut berlangsung di ruang multimedia gedung 1 daripukul 08.00 sampai dengan 11.30. Tim Penilai yang bertugas adalah Pengawas Madrasah Kota Surakarta yaitu Dra.SriHartati, M.Pd. dan Istiqomah, M.Pd.

            “Selamat datang kami ucapkan kepada Tim Penilai PKKM MTsN Surakarta 1. Selamat bertugas dalam kegiatan PKKM hari ini.Kami dan segena ppanitia PKKM berusaha mempersiapkan berkas dan instrument dengan sebaik-baiknya. Harapan kami semoga dengan PKKM ini akan membawa kebaikan dan kemajuan MTsN Surakarta 1, “tutur Kirno, Kamad, dalam sambutannya.

            Sebelum  PKKM dimulai, kegiatan diawali dengan presentasi kepala madrasah.Dalam kesempatan ini Kamad memaparkan tujuan dan program madrasah serta kewirausahaan  dan supervisi guru dan tenaga kependidikan. “Kami mempunyai tujuan untuk menjadikan siswa madrasah menjadi siswa yang pintar, cerdas, dan saleh. Pintar sama dengan pandai, banyak akal dan mahir. Cerdas berarti sempurna perkembangan akal budinya dant   ajam dalam berpikir dan saleh bermakna taat dan sungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah. Dengan tujuan tersebut kami ingin mencetak siswa MTsN Surakarta 1 menjadi siswa yang unggul dalam Iptek dan Imtak, “paparKirno.

            PPKM yang di lakasanakan di MTsN Surakarta ini merupakan PPKM periode tahunan. Tahun ini merupakan tahun pertama, karena periode 4 tahunans udah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. “Ada 4 komponen yang akan dinilai pada kegiatan ini. Komponen pertama yaitu usaha pengembangan madrasah dan komponen ke-dua pelaksanaan tugas manajerial. Komponen ke-tiga pengembangan kewirausahaan dan ke-empat supervise GTK. Penilaian komponen pertama dan ke-dua saya yang akan menilai, sedangkan penilaian komponen ke-tiga dan ke-empat akan dinilai oleh Bu Istiqomah, “jelas Sri Hartati, Pengawas Madrasah Kota Surakarta.SriHartati juga menjelaskan tugas Tim Penilai tidak hanya mencari kekurangan dan kelemahan Kepala Madrasah, tetapi memberimasukan dan saran pada Kepala Madrasah.

            “Salut untuk panitia PKKM MTsN Surakarta 1. Terimakasih untuk keterbukaan bapak ibu panitia dalam penilaian  ini. Kegiatan ini  merupakan embrio atau persiapan dalam menghadapi akreditasi di tahun pelajaran 2021-2022. Dari 4 komponen yang dinilai, hasilnya sudah baik dan lengkap.Hanya ada beberapa kekurangan yang sudah direkap oleh panitia untuk perbaikan selanjutnya. Meskipun hasilnya sudah baik, bapak ibu guru tidak boleh terlena.Hal yang sudah baik harus ditingkatkan dan dipertahankan, “jelas Istiqomah, Tim Penilai.

            “Alhamdulillah kegiatan PKKM berjalan lancar. Ada beberapa catatan baik berupa kekurangan dan masukan untuk madrasah kami dari Tim Penilai untuk membawa MTsN Surakarta 1 menjadi ‘Madrasah Mandir iBerprestasi’. Terimakasih bapak ibu panitia atas kerjasama yang luar biasa,”tutur Ari Purwani, Sekretaris PKKM MTsN Surakarta 1.(Diana/Asih)

Dua Siswa MTsN Surakarta 1 Maju KSN tingkat Provinsi

0

Dua Siswa MTsN Surakarta 1 Maju KSN tingkat Provinsi

Surakarta-Uways Abdul Hamid (9PK1) dan Azka Nur Jauhar (9PK1) adalah 2 siswa MTsN Surakarta 1 yang lolos Kompetisi Sains Nasional (KSN) tahap 1 atau tingkat kota. Uways menduduki peringkat pertama untuk mapel IPA dan Azka peringkat ke-lima untuk mapel matematika. Keduanya berhak maju di tingkat provinsi setelah lolos tahap pertama yang dilaksanakan pada 14-15 September 2021 dengan system daring dengan cara mengunduh aplikasi KSN di playstore.

Sebelum pelaksanaan KSN, dilakukan simulasi dari Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbud sebanyak 3 kali dari bulan Agustus sampai September.Untuk mapel IPS dan IPA dilaksanakan tanggal 14 September 2021 dan Matematika 15 September 2021. Hasil KSN tahap 1 diumumkan pada tanggal 23 September 2021 dan membuahkan capaian prestasi luar biasa yaitu, lolosnya 2 siswa MTsN Surakarta 1 untuk maju tingkat provinsi.

“Sebelum kami mengirimkan 3 siswa untuk maju KSN tahap 1 atau tingkat kota, Sie Prestasi mengadakan seleksi tingkat madrasah. Seleksi ini diikuti oleh siswa kelas 7,8, dan 9 sesuai dengan mapel pilihan siswa secara daring. Dari hasil seleksi dipilih 3 siswa dengan nilai tertinggi di setiap mapel IPA, IPS, dan Matematika. Siswa yang terpilih dibimbing secara daring dan luring oleh guru pembimbing,”jelas Mihati Latifah, Sie Prestasi.

“Alhamdulillah anak-anak sangat kooperatif dan semangat dalam mengikuti bimbingan. Baik bimbingan luring maupun daring. Mereka sangat bersemangat dalam menerima materi dan mempelajari hal-hal baru yang diberikan. Semangat untuk berkompetisi pun tidak diragukan. Hal inilah yang membuat pembimbing juga bersemangat dalam membimbing,”tutur Umi Nurjanah, Pembimbing KSN.

“Mengikuti lomba, kompetisi,dan olimpiade sudah merupakan hal yang biasa bagi saya bahkan tidak terhitung. Baik lomba dan kompetisi yang diikutkan dari madrasah maupun mandiri saya berusaha untuk mengikuti dengan sebaik-baiknya. Mengikuti bimbingan dan latihan yang diberikan bapak ibu guru dengan baik adalah cara saya untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan. Bagi saya setiap lomba merupakan ajang untuk mengasah kemampuan dan menambah wawasan baru. Alhamdulillah usaha tidak mengkhianati hasil, terima kasih bapak ibu guru atas bimbingannya. Mohon doanya semoga di tingkat provinsi mendapatkan hasil terbaik, “harap Uways, Pemenang KSN IPA.

“Selamat untuk Ananda berdua telas lolos di tahap 1 ini. Perjuangan masih belum berakhir .Ada tiga kunci sukses dunia akhirat yaitu ikhtiar, doa dan tawakal.  Ikhtiar dulu, berusaha, berjuang semaksimal mungkin. Jangan lupa berdoa, karena ikhtiar tanpa doa berarti melupakan hakikat bahwa manusia tidak berkuasa atas apapun kecuali izin Allah. Hal terakhir bertawakal atau berserah diri pada Allah. Jika Allah sudah berkehendak maka hal-hal yang sulit pun akan menjadi mudah. Semangat anak-anakku semoga Allah memberikan hasil terbaik, “nasihat Kirno, Kamad.(Diana/ Asih)

Pramatsa Raih Juara Umum di COMBO 2021

0

Pramatsa Raih  JuaraUmum di COMBO 2021

SURAKARTA – Pramuka MTs Negeri Surakarta 1 (Pramatsa) mengikuti lombaComed for Scout Movement Boys Scout Jamboree 2021(COMBO) yang diselenggarakan oleh UKM Pramuka Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) secara daring di pangkalan MTs Negeri Surakarta 1, Kegiatan ini  berlangsungdariJumat – Minggu (27-29/08/2021) dan diikuti oleh PramukaPenggalangSMP/MTs se-Jawa Tengah. Pramatsamengirim regu putra dan regu putri yang masing-masing berjumlah 10 orang anggota.

Serangkaian kegiatan lomba diikuti oleh peserta dengan baik dan tertib dimulai dari technical meeting, upacara pembukaan, webinar, pengumpulan karya, serta pengumuman hasil lomba.

Upacara pembukaan dilaksanakan secara daring diikuti oleh seluruh peserta lomba dan pembina melalui aplikasi video konferensi Zoom dari rumah masing-masing. Upaya ini dilakukan guna mengurangi kerumunan mengingat pandemi COVID-19 masih melanda.

Semangatmembarasertasportifitaspesertalombaterpancardaridirimerekasaatmengikutilombaini. Sepertitemakegiatan COMBO kali iniyaitu“Semangat membara, sportifitas terjaga, berkarya dalam Pramuka”.

Webinar yang diselenggarakan mengangkat tema “Zero Waste di masa pandemic”menjadi salah satu ketentuan penilaian juara kategori pangkalan paling aktif, dihadiri seluruh peserta secara daring melalui aplikasi video konferensi Zoom.Penilaian tersebut dinilai dari pangkalan yang aktif bertanya seputar tema saat webinar. Selain itu peserta diwajibkan untuk merangkum isi webinar sebagai bukti kehadiran mengikuti webinar. 

Peserta perwakilan Pramatsa, Syifaul, Al-Fath, Hafidz, Ridwan, Dimassebagai peserta TikTok Semaphore Danceregu putra dan Izza, Evayluna, Miftah, Nabila, Eska sebagaipeserta regu putri. Zidan, Nadhif, Naraya sebagai peserta Handycraft regu putra dan Shafna, Fatihah, Syafana sebagai peserta regu putri. Hayyunefin sebagai peserta Menulis Berita regu putra dan Nashira sebagai peserta regu putri. Zein sebagai peserta Cipta Baca Puisi regu putra dan Nabilla sebagai peserta regu putri.

Menurut Syafana peserta reguputriperwakilan Pramatsa,lomba ini mampu mengadaptasi dan mengikuti trenyang sedang naik daun belakangan ini.

“Kami (peserta) diwajibkan mengunggah twibbon ke akun sosial media pribadi sebagai salah satu syarat lomba dan penilaian juara favorit seperti tren akhir-akhir ini. Dan salah satu mata lomba TikTok DanceSemaphore mengharuskan peserta membuat video menari dengan bendera semaphore menggunakan aplikasi TikTok yang ramai digemari saat ini” ucapnya.

Pramatsa meraih juara favorit, juara umum 1, piala bergilir Gubernur Jawa Tengah, Juara 1 Menulis Berita Putra, Juara 1 Menulis Berita Putri, Juara 1 Cipta Baca Puisi Putra, Juara 1 Cipta Baca Puisi Putri, Juara 1 TikTok Semaphore Dance, Juara 2 Handycraft Putra, Juara 3 TikTok Semaphore Dance Putri, Juara 3 Handycraft Putri. (Nashira/Diana)

Kemenag Surakarta Kebut Vaksin untuk Siswa Madrasah

0

Kemenag Surakarta Kebut Vaksin untuk Siswa Madrasah

Surakarta-Percepatan vaksinasi juga menyasar siswa MTsN Surakarta 1. melalui Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta. Gelombang pertama ini, digelontor sekitar 950 dosis Vaksin Sinovac. MTsN Surakarta 1 mendapat kuota sebesar 602 siswa. Jumlah tersebut terbagi menjadi 2 tahap yaitupada hari, Senin-Selasa (30-31/08/ 2021) bertempat di Rumah sakit jiwa Daerah (RSJD), Dr Oen Kandang Sapi, dan Panti Waluyo.

“Pelaksanaan vaksinasi hari pertama dan kedua alhamdulillah lancar. Kegiatan hari pertama diikuti 0leh 515 siswa yang terbagi di 3 rumah sakit. Di RSJD ada 300 siswa, di Rs Dr Oen 200 siswa dan Rs Panti Waluyo 15 siswa. Untuk hari Selasa diikuti 87 siswa. Untuk menghindari kerumunan, pihak RSJD membagi kehadiran siswa menjadi 3 gelombang. Gelombang 1 dengan  urutan 1-100 dimulai pukul 07.30 – 08.30, gelombang 2 nomor urut 101-200 dimulai pukul  08.30 – 10.30, dan gelombang 3 nomor urut 201-300 pada 10.30 – 11.30, “jelas Budi Santoso, Waka Humas MTsN Surakarta 1.

Untuk memperlancar kegiatan tersebut MTsN Surakarta 1 menempatkan 26 wali kelas di lokasi vaksin. Sebanyak 16 wali kelas bertugas di RSJD, 8 di RS Dr Oen, dan 2 di RS Panti Waluyo. Wali kelas bertugas mendampingi siswa dalam pelaksanaan vaksin mulai dari menatur tempat antrean, mengisi data, screening awal sampai masuk ruang vaksin. “Ayo, Nak jangan tegang. Minum dulu dan duduk  dulu. Tarik napas panjang dan rileks saja, tidak usah takut, ujar Sri Innayati, Wali Kelas 7 Sains 3 menenangkan siswanya. Ada beberapa siswa yang tekanan darahnya tinggi karena takut sehingga perlu didampingi.

Pelaksanaan vaksin hari kedua di RS Panti Waluyo juga berjalan lancar. Dari 87 siswa yang masuk daftar hanya ada 3 siswa yang tidak bisa divaksin. Satu siswa karena selesai isolasi mandiri sehingga harus menunggu 3 bulan kemudian untuk vaksin. Dua orang siswa tidak hadir karena sakit. “ Saya izin tidak vaksin hari bu karena sedang sakit, saya akan ikut kuota vaksin berikutnya, “izin Rasendriya Prima Abimanyu, Siswa Kelas 7 Sains 6.

“Percepatan vaksin untuk siswa madrasah ini disiapkan untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Alhamdulillah sudah sekitar 70 persen siswa MTsN Surakarta 1 sudah divaksin. Bahkan hari ini (Selasa, 31/08/2021) sudah dibuka lagi pendaftaran vaksin untuk siswa yang belum vaksin dari Kemenag Kota Surakarta. Kami juga bersyukur atas respon wali murid untuk percepatan vaksin siswa. Semoga dengan ikhtiar ini pandemi akan segera berakhir”, harap Kirno suwanto, Kepala MTsN Surakarta1

Percepatan vaksin untuk siswa sangat penting, selain untuk mendukung kekebalan tubuh juga sebagai perlindungan generasi bangsa. Tetapi vaksin bukan satu-satunya hal yang harus dipersiapkan untuk pelaksanaan PTM, memelihara  protokol kesehatan dan menghindari keruumunan juga harus dijaga. (Diana/ Asih)

Proposal MTsN Surakarta 1 Masuk 15 Besar MYRES 2021

0

Proposal MTsN Surakarta 1 Masuk 15 Besar MYRES 2021

Surakarta- Setelah lolosdaritahapPenilaian Proposal yang diikuti 3000 lebihpeserta,  MTs se-Indonesia, Tim MTsN Surakarta 1 melajukebabakpresentasi. Presentasi Proposal dilaksanakanKamis (26/08/2021). Pada tahapini pun Tim MyresMTsN Surakarta 1 juga dinyatakanlolos dan mendudukiperingkat ke-8 di 15 besar. Hal inidiumukan pada Senin (30/8/2021) dan berhakmaju pada babakberikutnya,

“Sungguhbanyakhal yang patutkitasyukuriatascapaianluarbiasaini. Setelah 20 proposal berhasildikirimdengankondisilengkap dan 2 proposal lolosuntuktahappresentasiyaitupenelitian di bidangsoshum dan ilmu agama. Alhamdulillah satu proposal loloslagiuntukmajutahapberikutnya. Proposal yang lolosdenganjudul “Peran Ulama KeratondalamKegiatanKeislaman di Keraton Solo” . Proposal tersebutditulis oleh Aliya Khuzama (9FD1) dan Zai’datunNadiroh (9 PK1) denganpembimbingFitriQomariah”, jelasMihati Latifah, Sie Prestasi.

“Kami tertarikdenganjudulpenelitiantersebutkarenatidaktidaksedikit orang yang masihasingdengansebutan “ulama keraton”. Dalampenelitianininanti kami akanmengulasapasaja dan seberapabesarperan ulama keratodalamkegiatankeislamanKeraton solo”, papar Aliyah Khuzama, Tim MyresMTsN Surakarta 1. Kami juga mengucapkanterimakasih pada bapakibu guru MTsN Surakarta 1 pada umumnya dan pada pembimbing kami pada khususnya. Terimaatasbimbingan, dukungan, dan doa yang diberikan pada tim kami. Kami juga mengharapbimbingan dan doauntukmaju pada babakberikutnya”, tambah Aliyah.

“Tidaksedikittantangan yang harus kami hadapisaatmelalukanpresentasi. Selainharusmenyiapkan mental, kami juga harusmenyimpulkan dan memahamimateri yang dipresentasikan. Ada kendalateknis yang sempatkitaalamisaatzoom meetingyaitusaatmengganti slide presentasi”,jelasZai’datunNadiroh, Tim MyresMTsN Surakarta 1.

            Myres merupakan saranapembelajaranbagisiswa Madrasah dalam menuangkan ide-ide dan gagasankreatif yang dituangkandalamtulisan. Serta menumbuhkembangkan budaya meneliti di kalangan siswa madrasah. Kegiatanini juga mendorongpencapaianhasilpenelitian yang orisinal, berkualitas, dan kompetitif. “Untukmenemukan ide risetbisadilakukandenganmengamatifenomenalingkungan, membacaartikelpenelitian dan mencari kekurangannya. Selainitu bisa juga dengan berdiskusi denganteman, pakar, guru, maupunmasyarakat”, tutur Nirmala, PembimbingMyres.

            “Saya berharap dengan adanya Myres dapat menumbuhkan budaya meneliti di kalanganmadrasah sehinggadapatmenghasilkanpenelitiberkualitas dan kompetitif. Semoga Tim MyresMTsN Surakarta 1 lolos pada tahapberikutnya dan menjadijuarasertapenelitianinidapatbermanfaatuntukkhalayakumum.(Diana/Asih)