SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI MTSN 1 SURAKARTA - SITUS INI MERUPAKAN MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI ANTARA PESERTA DIDIK MAUPUN MASYARAKAT UNTUK MENGETAHUI INFORMASI DAN KEGIATAN-KEGIATAN LEBIH LANJUT YANG DILAKSANAKAN DI SATUAN PENDIDIKAN MTSN 1 SURAKARTA

PENERIMAAN PENDAFTARAN PPDB REGULER OFFLINE/ONLINE MTsN SURAKARTA 1 TAHUN PELAJARAN 2022/2023

0

PENERIMAAN PENDAFTARAN PPDB REGULER OFFLINE/ONLINE MTsN SURAKARTA 1             TAHUN PELAJARAN 2022/2023

a. Waktu Pendaftaran             : tanggal 04-10 Juni 2022

Jam                                  : 07:30 -12:00 wib

b. Seleksi                              : tanggal 12 Juni 2022

Jam                                  : 07:30 – selesai

materi                               : Tes akademik (Mat,IPA,Bahasa Indonesia)

Tes BTA (Tertulis )

Pelaksanaan           : UJian kertas pensil di madrasah

c. Pengumuman         : tanggal 15 Juni 2022

Daftar ulang           :  tanggal 18 Juni 2022

Syarat dan Prosedur Pendaftaran

A. Mengisi  data pendaftaran

  • form biodata siswa
  • NISN
  • Piagam Kejuaraan bagi yang memiliki
  • Data Pendaftaran yang lain

B. Berkas yang diupload

  • Nilai raport kelas IV ,V semester 1,2 dan kelas VI semester 1 dan menyertakan nilai        KKM masing-masing mapel max 100 Mb format pdf.
  • Piagam kejuaraan bagi yang memiliki minimal tingkat kabupaten kota  max 100 Mb        format pdf.
  • Foto Ukuran 3 x 4 background warna merah max 10 Mb.

C. Mengumpulkan Nilai Hasil Ujian Akhir  Sekolah pada saat daftar ulang di MTsN                     Surakarta 1 pada tanggal 18 Juni 2022.

putra stopmap warna merah dan putri stopmap warna biru .

Contac person : Edi Hartanto,S.Pd (082133299775 )

Joko Susilo, S.Pd (085725542444)

via telepon

Call Center MTsN 1 (085326999961 )

Selamat dan Sukses Ujian Madrasah Berbasis Komputer (UMBK) MTsN Surakarta 1

0

Selamat dan Sukses Ujian Madrasah Berbasis Komputer (UMBK ) MTsN Surakarta 1

Tanggal 18- 23 April 2022

Prestasi Membanggakan, 17 Siswa MTsN Surakarta 1 diterima di MAN IC dan MAPK

0

Prestasi Membanggakan, 17 Siswa MTsN Surakarta 1 diterima di MAN IC dan MAPK

 

Surakarta-MTsN Surakarta 1 kembali menorehkan prestasi di bidang akademik dengan diterimanya 17 peserta didiknya dalam Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SPNDB) MAN Insan Cendekia, MAN Program Keagamaan, dan MA Negeri Kejuruan. Seleksi tersebut diumumkan pada Rabu (16/03/2022) Empat peserta didik diterima di MAN IC Serpong, 8 di MAN Program Keagamaan, dan 5 diterima sebagai cadangan di MAN Program Keagamaan.

Tahun ini sebanyak 47 peserta didik dari MTsN Surakarta 1 mengikuti seleksi  yang diselenggarakan pada Sabtu-Minggu (26-27/02/2022). Tes dibagi menjad empat sesi, per harinya ada 2 sesi  dengan menggunakan sistem ComputerBasedTest (CBT). Peserta seleksi dapat mengakses dan melaksanakan tes SPNDB di rumah atau di madrasah.

Seluruh peserta seleksi mendapat motivasi dari kepala madrasah maupun guru BK. Selain itu peserta seleksi juga dibimbing oleh bapak ibu guru pembimbing baik secara daring maupun luring. “Peserta didik yang ikut seleksi setiap tahunnya selalu difasilitasi dari madrasah. Mulai dari motivasi kamad dan guru BK, pendaftaran, bimbingan mapel dari bapak ibu guru serta pendampingan dalam pelaksanaan tes,”jelas Durrotun Nasikhah,ketua bimbingan. “Alhamdulillah dengan motivasi, bimbingan, dan fasilitas yang disiapkan madrasah membuahkan hasil yang membanggakan. Dibandingkan tahun lalu, tahun ini peserta didik yang diterima di MAN IC Serpong lebih banyak,  kalau tahun lalu 1 anak diterima di MAN IC Serpong dan 1 diterima sebagai cadangan. Namun tahun ini ada 4 anak yang diterma di MAN IC Serpong,”tambah Durrotun.

Rasa bangga sekaligus bersyukur atas capaian prestasi ini sangat dirasakan oleh peserta didik yang lolos seleksi. “Saya sangat senang dan bangga bisa diterima di madrasah yang jadi impian dan cita-cita saya. Terima kasih saya ucapkan pada bapak ibu guru pembimbing yang luar biasa.,”tutur Satria Lhasa 9PK3. “Belajar, berusaha, dan berdoa. Meskipun merasa sulit mengerjakan tesnya, tapi bertawakal semoga Allah memberi kemudahan,”papar Ridwan. 9PK1. “Berulang kali kami mengucap syukur alhamdulillah. Rasanya seperti mimpi dan tidak percaya kalau putra kami diterima di MAN IC Serpong. Kami sebagai orangtua tahu, kalau masuk MAN IC Serpong itu tidak mudah dan ternyata Allah mengabulkan doa kami, putra kami diterima,”tutur Tien Partini, Walimurid.

Sebagai perbandingan, pada TahunPelajaran 2020-2021 keseluruhan siswa yang lolos SPNDB hanya ada 1 peserta didik yang diterima di MAN IC Serpong , 3 MAN IC Pekalongan dan 8 MAPK serta 9 cadangan. Namun pada tahun ini Tahun Pelajaran  2021-2022peserta didik yang diterima di MAN IC Serpong lebih banyak karena ada 4 peserta didik. “Rincian siswa yang lolos SPNDB sebagai berikut : Satria Lhasa (9PK3), M Ridwan (9PK1), Naima Syifa (9PK4), dan Husna K (9PK3) di MAN IC Serpong.  Hafidz F (9PK1), Syifaul Edsa (9PK4), Fatih Rizqi (9PK1), Fatihah M (9PK2), Pambayun (9TQ), Renata K (9FD2), Alifia Dian (9FD3), NashitaKalila (9TQ) di MAPK Utama. Daffa M (9TQ), M. Isnaini (9PK3), Irsyad Zaki (9TQ), Keisya S (9FD1), dan Khorin K (9FD1) di MAPK cadangan,”jelas Umi, Tim Prestasi. “Madrasah sangat berharap jumlah peserta didik yang ikut seleksi dan lolos seleksi semakin meningkat pada tiap tahunnya. Anak-anak tidak perlu khawatir, tim dari madrasah akan mendampingi dari pendaftaran sampai pelaksanaan tes,”tambah Umi.

 

Kepala MTsN Surakarta 1 sangat bersyukur atas keberhasilan tersebut. Beliau menyampaikan rasa terima kasihnya pada bapak ibu guru pembimbing dan tim prestasi yang sudah bekerja keras untuk hasil yang luar biasa ini. “Terima kasih bapak ibu guru pembimbing dan seluruh tim yang terlibat dalam capaian ini. Terima kasih juga kami sampaikan pada Bapak Kirno Suwanto, kamad yang lama atas motivasinya semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk peserta didik tahun berikutnya,”tutur Nurul Qomariyah, Kamad. “Selamat untuk anak-anakku yang lolos SPNDB, terus semangat, jangan merasa cepat puas dengan apa yang sudah dicapai. Terus belajar dan belajar, terusberusaha mencapai cita-cita dan mimpi kalian.Terima kasih sudah menorehkan prestasi kalian yang membanggakan di madrasah tercinta ini,”pesan Nurul. (Diana/Nur Asih)

 

 

Animo Peserta Seleksi PPDB MTsN Surakarta 1

0

Animo Peserta Seleksi PPDB MTsN Surakarta 1

 

Surakarta- MTsN 1 Surakarta mengadakan Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru untuk Program Sains dan Tahfidz pada Ahad, (13/3/2022) di gedung 1. Empat ratusan peserta mengikuti kegiatan ini secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Pendaftaran digelar pada tanggal 2-9 Maret 2022 secara daring. Adapun cara mendaftar dengan membuka web MTsN Surakarta 1 menggunakan link https//ppdb.mtsn1surakarta.sch.id.Berkas yang harus diunggah oleh pendaftar yaitu rapor kelas 4,5 ,dan 6 ditambah pas foto 3×4 dan piagam kejuaraan baik akademik maupun nonakademik bagi yang memiliki (minimal tingkat kabupaten/kota),” jelas Edi Hartanto, Ketua PPDB

 

Seleksi PPDB dilaksanakan dengan 2 sesi mengingat saat ini masih masa pandemi agar tidak terjadi kerumunan. Sesi pertama pukul 07.30-11.00 dan sesi kedua pukul 13.00 – 16.30. Materi yang diujikan dalam tes akademik  meliputi mapel Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Selain itu juga ada tes Baca Tulis Alquran (BTA)  dan tes Maqro (untuk Program Tahfidz).  “Alhamdulillah kegiatan tes seleksi hari ini berjalan lancar. Peserta seleksi mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, cek suhu badan, dan mencuci tangan. Pada waktu pelaksanaan tes di dalam ruangan juga tetap menjaga jarak,” papar Joko Susilo, Panitia PPDB. Joko juga berharap dengan pelaksanaan seleksi yang tertib dan baik ini, akan dapt menjaring siswa yang benar-benar sesuai dengan kriteria penilaian yang diharapkan. “Kuota penerimaan peserta didik untuk tahun ini 184 orang dengan rincian untuk 24 peserta didik untuk program Tahfidz, 48 untuk program Sains Asrama, dan 112 untuk program Sains Non Asrama yang akan diumumkan pada 16 Maret 2022,” tambah Joko.

“Kualitas pembelajaran yang bagus, lingkungan pendidikan yang islami, dan prestasi akademik dan nonakademik yang tidak diragukan lagi,” tutur Sri Haryati, Wali murid peserta seleksi. Sri Haryati menyampaikan bahwa keinginan bersekolah di MTsN Surakarta 1 merupakan cita-cita putrinya sejak kelas 5 SD. “Saya sangat berharap putri saya dapat diterima di MTsN Surakarta 1. Alhamdulillah tadi bisa ngerjaintes akademiknya. Kalau BTA nya, insyaa Allah sih,” tutur Nirmala Nurshinta Devi, Peserta Seleksi dari SDN 16 Mangkubumen Kidul. Nirmala juga menyampaikan hal lain yang membuatnya terobsesi untuk masuk MTsN Surakarta 1 adalah capaian prestasinya. “Prestasi MTsN Surakarta 1 hebat-hebat. Di berbagai cabang lomba selalu jadi juara. Bahkan kakak kelas SD saya yang sudah sekolah di sini juga jadi juara. Selain itu kakak saya juga  bersekolah di sini,” tambah Nirmala. Tim majalah Mutiara MTsN Surakarta 1 yang berhasil mewawancarai beberapa peserta seleksi, rata-rata mereka mempunyai jawaban yang sama, ketika ditanya perihal motivasi mereka masuk MTsN Surakarta 1 yaitu karena prestasinya.

Bismillah, semoga seleksi PPDB tahun ini memberikan hasil yang terbaik untuk madrasah. Semoga peserta didik yang diterima lebih baik lagi baik dari segi akademik maupun nonakademik. Semua talenta peserta didik yang diterima akan kita bina, kembangkan, dan dampingi agar lebih baik lagi dan dapat juara di tingkat provinsi atau nasional bahkan internasional,” harap Nurul Qomariyah, Kamad. “Semoga semakin hari prestasi MTsN Surakarta 1 semakin terdepan. Semakin hebat bermartabat. Semakin mandiri dan berprestasi, “tambah Nurul.

 

Banyak harapan dan doa di dalam pelaksanaan seleksi ini. Meskipun pandemi masih melanda tidak menyurutkan semangat segenap civitas akademika MTsN Surakarta 1 untuk mendapatkan peserta didik yang berkualitas. Komitmen untuk mendampingi dan membimbing peserta didik yang berbakat tak perlu diragukan lagi. Semangat juara dari madrasahnya para juara. (Tim Mutiara/ Diana)

 

PENDIDIKAN KARAKTER (CHARACTER BUILDING)

0

Pendidikan merupakan pondasi dasar bagi kehidupan manusia. Pendidikan tidak melulu soal nilai akademik, seperti nilai matematika, fisika dan sebagainya, namun juga bagaimana cara kita membentuk kepribadian serta karakter seseorang. Nilai akademis bukanlah acuan dalam menilai seseorang. Seringkali paradigma seperti inilah yang banyak mengakar pada masyarakat. Melainkan pendidikan karakterlah yang menjadi target penting dalam keberhasilan seorang orang tua dalam mendidik seorang anak. Penanaman karakter sejak dini sangat penting agar anak menjadi pribadi yang baik budi pekerti dan penuh ketakwaan.
Pendidikan karakter tidak sama seperti pelajaran yang biasa seorang siswa dapatkan di sekolah, melainkan ialah sebuah pembelajaran yang teraplikasi dalam semua kegiatan siswa, baik di sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan rumah melalui proses pembiasaan, keteladanan, dan dilakukan secara berkesinambungan. Pendidikan karakter tidak terlepas dari nilai-nilai keagamaan. Sebuah pepatah mengatakan “ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh”. Konsep pendidikan inilah yang telah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Hal ini terbukti dari perintah Allah bahwasannya tugas pertama dan utama Rasulullah adalah sebagai penyempurna akhlak umatnya.
Kesadaran akan seberapa pentingnya nilai-nilai karakter keagamaan dapat memacu keimanan dan ketakwaan sebagai sarana perubahan ke arah yang lebih baik, juga sebagai bekal seseorang dalam menyongsong masa depannya. Selain itu pendidikan karakter jugalah kunci keberhasilan. Seperti yang kita ketahui, sistem ajaran Islam dikelompokkan menjadi tiga, yaitu aqidah (keyakinan), syariah (aturan-aturan hukum tentang ibadah dan muamalah), dan akhlak (karakter).
Akhlak atau karakter dalam Islam adalah sasaran utama dalam pendidikan.Pendidikan karakter keagamaan diharapkan mampu menciptakan generasi berilmu tinggi yang dibekali iman, takwa, dan berakhlak mulia sesuai dengan etika serta moral agama dan masyarakat. Generasi tersebut juga diharapkan mampu menghadapi tantangan zaman dan perubahan-perubahan yang terjadi baik dalam lingkup sempit maupun luas, dan menjadi manusia yang menjadi teladan bagi sesama. Oleh karena itu, seorang guru dan orang tua selalu memberikan contoh yang baik untuk anak- anaknya baik secara lisan maupun perbuatan. (Jauharul Fuad Rohas)

Pelantikan dan Penugasan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Surakarta 1

0

Selamat

Atas Pelantikan dan Penugasan Dra. Nurul Qomariyah,M.Pd. di MTsN Surakarta 1

PMR MTsN Surakarta 1 Bagikan Ratusan Paket Makanan di Bulan Sya’ban

0

PMR MTsN Surakarta 1 Bagikan Ratusan Paket  Makanan di Bulan Sya’ban

 

Surakarta- Palang Merah Remaja (PMR) MTsN Surakarta 1 menggelar bakti social pada Ahad, (6/3/2022). Kegiatan bakti social merupakan agenda  rutin yang dilakukan oleh  anggotaPMR MTsN Surakarta 1 dan dilaksanakan sejak tahun 2000-an. Kegiatan ini dilakukan di sekitar lingkungan madrasah dengan membagikan 200 paket  makanan. Setiap paket berisi 1 dus makan  siang, 1 dus snack, dan 1 gelas minuman. Karena masih masa pandemi, maka kegiatan ini tetapmenerapkanprotokolkesehatan yang ketat. Sebanyak 30 anggota PMR yang dipiliholeh Pembina PMR dan terdiri dariketua, wakil, dananggota PMR kelas 7 dan 8. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk melatih karakter, memiliki jiwa social dan melatih anak agar berbuat baik kepada sesama.

Acara ini digelar pada bulanSya’ban yang merupakan bulan mulia, karena berada di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan Sya’ban adalah bulan latihan, pembinaan dan persiapan diri supaya menjadi orang yang sukses beramal shalih di bulan Ramadhan. Adapun amalan-amalan yang bisa kita lakukan pada bulanSya’ban yaitu memperbanyak shalawat serta berpuasa, perbanyak istighfar, dan berdoa karena didalamnya terdapat malam NisfuSya’ban. Salah satu amalan yang tak boleh dilupakan di bulan Sya’ban ini adalah sedekah. MTsN Surakarta 1 pun memilih bulan Sya’ban untuk berkegiatan baktisosial sebagai ajang pembentukan karakter bulan Ramadhan.

“Di tahun tahun sebelumnya kegiatan bakti social ini dinamakan dapur umum, berhubung sudah dua tahun pandemic belum mereda sehingga kegiatan ini diganti dengan baktisosial” tutur Dewi Nurjannah selaku pembina PMR MTSN Surakarta 1. “Kegiatan dapur umum adalah kegiatan menyiapkan makanan dari mulai memasak  sampai dengan menyajikan di daerah bencana. Kalau dapur umum di MTsN Surakarta 1 hanya memasak makanan kemudian  dibagikanuntukwargasekitarMTsN Surakarta 1” sambungbeliau.

Kami juga mewawancarai SenArdan selaku pembina PMR MTSN Surakarta 1 mengenai kegiatan bakti sosial. “Tidak ada hambatan, hanya saja takut jika makanannya kurang pada saat dibagi-bagikan” ujar beliau. Alhamdulillah makanan yang dibagikan kurang dan cukup untuk warga sekitar MTsN Surakarta 1.

“Alhamdulillah…saya sangat bangga menjadi anggota PMR MTsN Surakarta. Saya merasa banyak hal yang saya dapatkan setelah mengikuti kegiatan PMR. Di PMR kami diajarkan melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan di bidang kesehatan dan siaga bencana. Dengan kegiatan tersebut dapat membangun dan mengembangkan karakter kepalangmerahan agar siap menjadi relawan PMI di masa depan, “tutur Hanin, anggota PMI.

(Annisa-Naddiya/Diana)

 

 

MADRASAH BERBANGGA

0

RUMAH KEDUAKU MADRASAH

0

Pentingnya Variasi Kegiatan Belajar Mengajar di Masa Pandemi

0

Pentingnya Variasi Kegiatan Belajar Mengajar di Masa Pandemi

Afair Chilia Dharmawati

 

Abstrak

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam situasi normal (pra pandemi) sudah tentu memiliki tantangannya tersendiri, baik dari sisi guru maupun dari sisi peserta didik. Guru dan peserta didik memiliki kepentingan untuk melakukan transfer ilmu pengetahuan dengan baik. KBM di masa pra pandemi yang terpusat di sekolah menempatkan guru dan peserta didik dalam suasana pembelajaran yang bisa dikatakan kondusif. KBM dalam masa pandemi menambahkan tantangan-tantangan baru bagi guru dan peserta didik, terutama karena hampir seluruh kegiatan beralih menjadi berbasis daring. Situasi yang kondusif tidak lagi mudah untuk diperoleh. Guru dan peserta didik tidak lagi ada dalam suasana akademik yang sama. Hal ini menjadi tantangan yang lebih berat bagi guru untuk setidaknya mampu menarik minat belajar dan keaktifan peserta didik dengan latar belakang suasana dan kondisi lingkungan yang lebih bervariasi, tanpa mengesampingkan pentingnya akses teknologi maupun kemampuan mengaplikasikan teknologi dengan baik. Salah satu aspek yang menjadi perhatian dalam tulisan ini adalah bahwa guru memiliki tanggung jawab untuk menyajikan materinya menjadi lebih menarik, interaktif, dan «engaging» dibandingkan pada masa pra pandemi.

Kata Kunci: KBM, pembelajaran, minat belajar, pandemi, daring

 

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu pilar penting bagi sebuah bangsa untuk berkembang dan mampu bersaing dengan bangsa lain. Bangsa Indonesia dengan jelas menetapkan pendidikan sebagai salah satu tujuan utama dalam pendirian negara. Hal tersebut dituliskan dalam pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan tentang tujuan pendidikan nasional, yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Secara individual, pendidikan menjadi salah satu bentuk investasi yang paling menjanjikan untuk masa depan.

Sebelum tahun 2020, pra pandemi Covid-19, kita sudah memiliki sistem pendidikan nasional yang cukup konsisten. Setiap sekolah memiliki acuan kurikulum yang seragam. Setiap sekolah berlomba-lomba untuk mengimplementasikan kurikulum dan kegiatan pendukungnya dengan baik dengan berbagai macam keunikan dan variasi di sekolah. Bisa dikatakan, setiap sekolah akan menitikberatkan pada peningkatan kualitasnya secara inkremental dari tahun ke tahun. Demikian halnya juga dengan para guru, setiap kegiatan belajar mengajar (KBM) adalah bentuk dari perbaikan berkelanjutan dari KBM sebelumnya. Setiap sekolah, guru, dan siswa sudah memiliki pemahaman mengenai peranan masing-masing dalam proses KBM.

Pada masa pandemi Covid-19, tuntutan untuk keluar dari zona nyaman bagi sekolah, guru, dan siswa benar-benar nyata. Pembatasan kegiatan tatap muka, akselerasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan peningkatan frekuensi kegiatan daring serta interaksi jarak jauh mendorong sekolah, guru, siswa, dan para pemangku kepentingan untuk beradaptasi dalam waktu singkat. Tantangan untuk setidaknya mempertahankan kualitas pendidikan yang selama ini terbentuk melalui proses KBM di kelas membutuhkan kreativitas lebih dari semua pihak.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pentingnya variasi KBM di masa pandemi pada kelas 7 FD 1, 7 FD 2, dan 7 FD 3 di MTsN 1 Surakarta.

 

 

TINJAUAN PUSTAKA

Belajar dan pembelajaran adalah kegiatan penting yang saling terkait dalam pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar memiliki arti: (1) berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; (2) berlatih; dan (3) berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Ketiga arti tersebut merujuk pada perubahan pengetahuan dan tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar. Proses belajar berjalan setiap saat, karena pada dasarnya setiap individu akan selalu mendapatkan pengalaman dari interaksi dengan individu lain maupun lingkungan sekitarnya. Sementara itu, menurut KBBI juga, pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran menyoroti bagaimana peranan sekolah, guru, bahan ajar, metode, dan interaksi dengan peserta didik yang mendukung dan memotivasi untuk belajar. Kegiatan Belajar Mengajar atau yang biasa disingkat dengan KBM adalah merupakan keterpaduan antara belajar dan pembelajaran. Sekarang ini, KBM menjadi wahana belajar semua unsur yang terlibat di dalamnya, tidak hanya peserta didik yang belajar dari gurunya saja, tetapi juga guru belajar dari peserta didik juga. Kembali ke arti belajar sebagai perubahan perilaku, maka semua unsur KBM bisa dipastikan mengalami proses belajar. Guru akan berusaha membagikan pengetahuannya dan membentuk tingkah laku para peserta didik, sebaliknya umpan balik dan interaksi dengan peserta didik mendorong guru untuk selalu membuat perbaikan berkelanjutan agar KBM selalu efektif dan berhasil baik.

Sekarang ini, daring dan luring menjadi istilah yang sering dijumpai, terutama berkaitan dengan tema pembelajaran di masa pandemi. Daring merupakan singkatan atau akronim dari dalam jaringan, sedangkan luring merupakan akronim dari luar jaringan. Dalam KBBI dijelaskan bahwa daring berarti terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya; sedangkan luring berarti terputus dari jejaring komputer. Bahasa lain yang mungkin lebih banyak digunakan sebagai penyebutan pembelajaran daring adalah pembelajaran online. Sebelumnya kita mungkin mengenal pembelajaran digital sebagai bentuk pembelajaran awal yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pembelajaran daring memiliki cakupan yang lebih luas dalam memanfaatkan TIK, tidak hanya sebatas digitalisasi materi maupun media pembelajaran, namun juga mencakup komunikasi dan interaksi antar unsur-unsur dalam KBM menggunakan TIK. Internet memiliki peranan penting dalam konteks daring, sebagai media penghubung yang menyalurkan informasi. Pembelajaran daring biasanya akan mengkombinasikan penggunaan aplikasi maupun sistem yang saat ini banyak digunakan, misalnya penggunaan Learning Management System (LMS) seperti Moodle sebagai portal untuk mengakses materi ajar dan berinteraksi antara guru dan peserta didik; penggunaan aplikasi pertemuan seperti Zoom, Google Meet, Microsoft Teams, dll. untuk merealisasikan kelas daring; penggunaan aplikasi chat atau messaging untuk bertukar pendapat, berdiskusi, menyampaikan pengumuman, maupun berkoordinasi; dan lain sebagainya.

Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan, di mana semua orang di seluruh dunia dihadapkan pada masalah yang sama, yaitu munculnya pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019). Pandemi adalah wabah yang berjangkit secara serempak di mana-mana dan meliputi daerah geografi yang sangat luas. Pandemi Covid-19 muncul pertama kali pada akhir tahun 2019 di Wuhan, China, dan merebak dalam waktu singkat ke seluruh penjuru dunia. Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi ini mengakselerasi penggunaan TIK, terutama internet, secara masif. Tentu saja berimbas pada penerapan pembelajaran daring yang serentak dilakukan secara nasional dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

 

METODOLOGI PENELITIAN

Subyek dalam penelitian ini adalah 89 siswa MTsN 1 Surakarta yang terbagi dalam kelas 7 FD 1 berjumlah 30 siswa, kelas 7 FD2 berjumlah 30 siswa, dan kelas 7 FD 3 berjumlah 29 siswa.

Obyek dalam penelitian ini adalah materi pembelajaran Bahasa Inggris secara daring untuk kelas-kelas tersebut beserta variasinya.

Penelitian dilakukan dengan melakukan perencanaan terlebih dahulu terhadap variasi pembelajaran secara daring dan menentukan aspek yang akan diamati dalam penerapannya. Aspek yang diamati dalam penerapan mencakup ketertarikan siswa terhadap materi, keaktifan siswa, dan nilai ulangan harian terkait materi tersebut. Pembelajaran yang dilakukan meliputi 2 (dua) materi ajar dan 2 (dua) ulangan harian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi pada saat penerapan dan rekapitulasi data nilai ulangan. Perbandingan aspek-aspek subyektif dilakukan dengan membandingkan hasil pengamatan sebelum dan sesudah penerapan variasi. Sementara nilai ulangan dibandingkan secara langsung dari nilai rata-rata, nilai terendah, dan nilai tertinggi dari hasil ulangan sebelum dan sesudah penerapan variasi pembelajaran.

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembelajaran variasi satu menggunakan Google Meet, bahan ajar dalam bentuk presentasi Microsoft Power Point, penugasan menggunakan Google Classroom. Metode pembelajaran secara seminar dan diskusi guru dan siswa, serta tugas bersifat asinkron. Berdasarkan pengamatan, keaktifan siswa bisa dikatakan terbatas pada menjawab pertanyaan langsung dari guru, dan hanya beberapa siswa yang aktif menjawab. Kecenderungan untuk bermain aman dan hanya mendengarkan cukup besar. Adapun hasil ulangan harian pada variasi satu adalah sebagai berikut:

  • Kelas 7 FD1: nilai rata-rata = 79,09; nilai min = 35; nilai maks = 98
  • Kelas 7 FD2: nilai rata-rata = 80,67; nilai min = 50; nilai maks = 98
  • Kelas 7 FD3: nilai rata-rata = 76,47; nilai min = 50; nilai maks = 90

Nilai rata-rata keseluruhan adalah 78,74.

Pembelajaran variasi dua menggunakan Google Meet, bahan ajar dalam bentuk presentasi Microsoft Power Point, penggunaan media video YouTube, penggunaan aplikasi Quizizz, dan Whatsapp Group untuk diskusi kelompok. Metode pembelajaran secara seminar, diskusi kelompok, diskusi guru dan siswa, serta menjawab kuis secara realtime untuk mendapatkan pemenang. Berdasarkan pengamatan, keaktifan siswa menjadi lebih merata, terutama dengan adanya pancingan video untuk diskusi dalam kelompok kecil. Setidaknya setiap siswa memiliki kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya dalam kelompok kecil tanpa rasa takut dalam forum besar. Pemanfaatan kuis juga menambah keasikan dalam proses pembelajaran, karena interaksi menjadi semakin menarik. Adapun hasil ulangan harian pada variasi dua adalah sebagai berikut:

  • Kelas 7 FD1: nilai rata-rata = 82,87; nilai min = 55; nilai maks = 98
  • Kelas 7 FD2: nilai rata-rata = 82,33; nilai min = 50; nilai maks = 98
  • Kelas 7 FD3: nilai rata-rata = 82,76; nilai min = 60; nilai maks = 100

Nilai rata-rata keseluruhan adalah 82,65.

Secara umum, materi dan proses pembelajaran yang menyesuaikan dengan perkembangan jaman, terutama trend teknologi, memberikan dampak yang positif dalam proses pembelajaran daring. Nilai rata-rata keseluruhan menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, namun peneliti masih menemukan anomali pada indikator nilai minimal, di mana dalam variasi dua justru mengalami penurunan. Hal ini kemungkinan besar terkait dengan pemanfaatan media pembelajaran daring perlu mempertimbangkan kemudahan akses dan penggunaan.

 

KESIMPULAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi pembelajaran daring sangat mempengaruhi minat belajar dan keaktifan siswa. Sangat berbeda dengan pembelajaran luring, di mana semua unsur-unsur KBM telah bersiap diri dan berada dalam lingkungan yang sudah terkondisikan untuk melakukan proses pembelajaran, pembelajaran daring memiliki tantangan yang sangat besar di mana guru dan peserta didik mungkin tidak berada dalam situasi, kondisi, dan lingkungan yang sama, yang diharapkan mampu menunjang proses pembelajaran. Guru diharapkan mampu membangun situasi dan kondisi yang kondusif secara virtual, mampu mengikat dan merangsang minat belajar peserta didik dengan lebih kreatif. Penyajian materi bervariasi yang menarik diharapkan mampu mengatasi batasan-batasan nyata yang mungkin dihadapi atau dialami secara langsung oleh peserta didik. Namun perlu juga diwaspadai bahwa penggunaan variasi pembelajaran yang berlebihan justru memberikan efek negatif pada peserta didik, perasaan terbebani yang berlebihan, kegugupan yang berdampak pada sikap pasif, dan lain sebagainya. Di sini sangat penting bagi guru untuk menakar kemampuan siswa dan menjaga keseimbangan proses pembelajaran dalam kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: https://kbbi.kemdikbud.go.id

Nafi’an, H. 2019. Meningkatkan Kemampuan Guru SMA Daerah Binaan di Kabupaten Batang dalam Merancang Pembelajaran Model Team Game Tournament (TGT) Melalui Workshop. Surakarta: CV. Akademika

Nursiyah, Siti. 2014. Analisis Kesulitan Belajar Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 171/1 Bajubang Laut. Jambi: Universitas Jambi

Pane, Aprida dan Dasopang, Muh. Darwis. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Padang: Fitrah