SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI MTSN 1 SURAKARTA - SITUS INI MERUPAKAN MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI ANTARA PESERTA DIDIK MAUPUN MASYARAKAT UNTUK MENGETAHUI INFORMASI DAN KEGIATAN-KEGIATAN LEBIH LANJUT YANG DILAKSANAKAN DI SATUAN PENDIDIKAN MTSN 1 SURAKARTA

“Smiling Voice” Hingga Liputan Lapangan, Diklat Jurnalistik MTsN Surakarta 1 Cetak Reporter Andal

0

MTsN Surakarta 1 menyelenggarakan Diklat Jurnalistik pada Jumat–Sabtu, (19–20/09/25), bertempat di Ruang Digital. Kegiatan ini diikuti oleh anggota jurnalistik senior, anggota baru yang telah dinyatakan lolos seleksi, serta peserta magang. Tujuan dari diklat ini adalah membekali peserta dengan keterampilan menulis artikel dan melatih kemampuan public speaking yang menjadi dasar penting bagi seorang reporter saat meliput berita.

Hari pertama dimulai dengan registrasi peserta pada pukul 07.00. Selanjutnya, acara resmi dibuka pukul 07.30 oleh panitia dan diawali sambutan dari Edi Hartanto, Waka Kesiswaan. Suasana semakin hidup ketika materi pertama mengenai public speaking disampaikan oleh Iriana Indrawati. Ia menekankan pentingnya berbicara dengan suara yang ramah dan penuh senyum. “Berbicara menggunakan smiling voice membuat narasumber yang diwawancarai menjadi senang, percaya, dan tertarik,” ujar Iriana. Peserta tampak antusias, beberapa ada yang mencoba mempraktikkan respon dari berbicara dengan smilling voice.

Setelah istirahat, peserta kembali ke ruangan untuk mengikuti materi kedua tentang penulisan artikel. Materi ini dibawakan oleh Yeni Mulati, penulis nasional dengan nama pena Afifah Afra yang akrab disapa Bunda Afra. Ia menyampaikan bahwa seorang jurnalis tidak boleh menulis tanpa persiapan. “Sebelum menulis artikel, kita harus melakukan preparing, yaitu mempersiapkan tema, menentukan topik, dan apa saja yang akan ditulis pada artikel,” jelas Bunda Afra. Peserta serius menyimak, terutama ketika beliau memaparkan teknik menyusun kerangka tulisan dan mengembangkan paragraf artikel yang menarik bagi pembaca.

Pukul 15.00, panitia menutup hari pertama dengan pengumuman jalannya diklat keesokan hari. Hari pertama ini menjadi bekal penting sebelum peserta melanjutkan agenda pada hari kedua yang lebih menekankan praktik lapangan.

Pada Sabtu, (20/09/25), peserta melaksanakan praktik liputan langsung di Stadion Manahan, Solo. Kegiatan ini dibimbing oleh Duwi Saputro, Pembina Jurnalis dan dibagi ke dalam beberapa kelompok. Jurnalis bertugas mewawancarai instruktur maupun orang-orang yang sedang berolahraga, sementara fotografer memotret berbagai aktivitas, mulai dari lari, voli, basket, senam, hingga sepatu roda.

Setelah liputan selesai, peserta kembali ke sekolah pukul 10.00 untuk menulis berita berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber. Hasil tulisan dikumpulkan melalui Google Drive, kemudian dikoreksi langsung oleh Duwi Saputro. Ia memberikan masukan mengenai isi berita, tanda baca, hingga pemilihan judul. Peserta dengan seksama memperhatikan setiap koreksi demi meningkatkan kualitas tulisan mereka.

Kegiatan berakhir pukul 14.45 dan ditutup oleh Kepala MTsN Surakarta 1, Nurul Qomariyah. Dalam penutupannya ia menyampaikan, “Saya harap dengan diadakannya diklat ini, anak-anak dari Jurnalistik Mutiara memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih dibanding teman-teman lainnya, dan ilmu-ilmu yang disampaikan oleh narasumber pada diklat kali ini dapat menjadi bekal ilmu dan kemampuan di kemudian hari.”

 

Aksi World Clean-Up Day MTsN Surakarta 1

0

MTsN Surakarta 1 menggelar aksi bersih-bersih  dalam rangka __Aksi World Clean-up Day_ 2025 pada Sabtu, 20 September 2025. Kegiatan tersebut mengusung tema “Menuju Indonesia Bersih 2029”. Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 07.00-07.30 di lingkungan madrasah. Aksi bersih-bersih ini diikuti oleh siswa kelas 7TQ, 7SA6, seluruh kelas 8, dan kelas 9.

 

_World Clean-up Day_  merupakan aksi bersih-bersih serentak yang dilaksanakan di seluruh dunia setiap bulan September. Melalui surat edaran dari Wali Kota Surakarta, sekolah-sekolah dihimbau untuk turut berpartisipasi dalam gerakan peduli lingkungan ini. MTsN Surakarta 1 pun merespons dengan mengajak seluruh warga sekolah untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan madrasah.

  1. Kerja bakti dilaksanakan dengan penuh semangat. Para siswa tampak membagi tugas mulai dari membersihkan halaman madrasah, menyapu area kelas, membersihkan selokan, mencabuti rumput liar, hingga merapikan taman,  dan lingkungan sekitar.MTsN Surakarta 1 menggelar aksi bersih-bersih dalam rangka __Aksi World Clean-up Day_ 2025 pada Sabtu, 20 September 2025. Kegiatan tersebut mengusung tema “Menuju Indonesia Bersih 2029”. Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 07.00-07.30 di lingkungan madrasah. Aksi bersih-bersih ini diikuti oleh siswa kelas 7TQ, 7SA6, seluruh kelas 8, dan kelas 9.
    _World Clean-up Day_ merupakan aksi bersih-bersih serentak yang dilaksanakan di seluruh dunia setiap bulan September. Melalui surat edaran dari Wali Kota Surakarta, sekolah-sekolah dihimbau untuk turut berpartisipasi dalam gerakan peduli lingkungan ini. MTsN Surakarta 1 pun merespons dengan mengajak seluruh warga sekolah untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan madrasah.
    Kerja bakti dilaksanakan dengan penuh semangat. Para siswa tampak membagi tugas mulai dari membersihkan halaman madrasah, menyapu area kelas, membersihkan selokan, mencabuti rumput liar, hingga merapikan taman, dan lingkungan sekitar.

 

 

MTsN 1 Surakarta Gelar Aksi Minum TTD, Siswi Terima Snack Pendamping dari Disdikbud

0

SURAKARTA – Ratusan siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Surakarta berpartisipasi dalam kegiatan minum Tablet Tambah Darah (TTD) serentak yang dilaksanakan pada Jumat, 19 September. Acara ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk mencegah anemia pada remaja putri, yang dapat berdampak pada kesehatan dan konsentrasi belajar.

Kegiatan yang bertempat di aula sekolah ini berlangsung meriah dan kondusif. Sebelum minum TTD, para siswi diberikan edukasi singkat tentang pentingnya mengonsumsi tablet penambah darah secara rutin. Mereka dijelaskan bahwa anemia dapat menyebabkan mudah lelah, pusing, dan kurangnya fokus, sehingga sangat penting untuk menjaga kadar hemoglobin tetap optimal.

Sebagai bentuk dukungan dan apresiasi, Disdikbud Kota Surakarta juga menyediakan snack pendamping bergizi bagi 567 siswi yang mengikuti kegiatan ini. “Pemberian snack ini diharapkan dapat meningkatkan semangat siswi dalam mengikuti program ini, sekaligus memastikan TTD dikonsumsi setelah makan,” tutur Dewi Nurjanah, Sie UKS

Kepala  MTsN Surakarta 1, Nurul Qomariyah menyambut baik program ini. “Kami berterima kasih kepada Disdikbud atas kolaborasi ini. Kesehatan siswi adalah prioritas kami. Dengan program ini, kami berharap para siswi MTsN 1 Surakarta dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berprestasi,” kata Nurul Qomariyah.

 

Para siswi terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka menyambut gembira TTD dan snack yang dibagikan. “Seru, jadi kita bisa minum TTD bareng-bareng. _Snack_ -nya juga enak,” kata Anin, Siswa kelas 8S5?

 

Kegiatan minum TTD ini diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dan kesehatan reproduksi sejak dini di kalangan remaja.

MTsN 1 Surakarta Gelar Aksi Minum TTD, Siswi Terima Snack Pendamping dari Disdikbud

SURAKARTA – Ratusan siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Surakarta berpartisipasi dalam kegiatan minum Tablet Tambah Darah (TTD) serentak yang dilaksanakan pada Jumat, 19 September. Acara ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk mencegah anemia pada remaja putri, yang dapat berdampak pada kesehatan dan konsentrasi belajar.

Kegiatan yang bertempat di aula sekolah ini berlangsung meriah dan kondusif. Sebelum minum TTD, para siswi diberikan edukasi singkat tentang pentingnya mengonsumsi tablet penambah darah secara rutin. Mereka dijelaskan bahwa anemia dapat menyebabkan mudah lelah, pusing, dan kurangnya fokus, sehingga sangat penting untuk menjaga kadar hemoglobin tetap optimal.

Sebagai bentuk dukungan dan apresiasi, Disdikbud Kota Surakarta juga menyediakan snack pendamping bergizi bagi 567 siswi yang mengikuti kegiatan ini. “Pemberian snack ini diharapkan dapat meningkatkan semangat siswi dalam mengikuti program ini, sekaligus memastikan TTD dikonsumsi setelah makan,” tutur Dewi Nurjanah, Sie UKS

Kepala MTsN Surakarta 1, Nurul Qomariyah menyambut baik program ini. “Kami berterima kasih kepada Disdikbud atas kolaborasi ini. Kesehatan siswi adalah prioritas kami. Dengan program ini, kami berharap para siswi MTsN 1 Surakarta dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berprestasi,” kata Nurul Qomariyah.

Para siswi terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka menyambut gembira TTD dan snack yang dibagikan. “Seru, jadi kita bisa minum TTD bareng-bareng. _Snack_ -nya juga enak,” kata Anin, Siswa kelas 8S5?

Kegiatan minum TTD ini diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dan kesehatan reproduksi sejak dini di kalangan remaja.

Pengajian Maulid Nabi di MTsN Surakarta 1 Ajak Siswa Teladani Akhlak Rasulullah

0

Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, MTsN Surakarta 1 menyelenggarakan pengajian yang dilaksanakan pada Sabtu, (06/09/25) bertempat di Aula madrasah. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VII, VIII, dan IX dengan menghadirkan penceramah Ustaz H. Ahmad Yani, M.Pd.I. Kegiatan ini berlangsung pukul 07.00-09.00

Pengajian memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW sekaligus meneladani akhlak mulia beliau dalam kehidupan sehari-hari.

Aula tampak penuh dengan barisan siswa-siswi yang duduk lesehan. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Rais, kelas 8 Sains 2. Selanjutnya, Ketua OSIM menyampaikan sambutannya disusul dengan sambutan Kepala MTsN Surakarta 1, Nurul Qomariyah. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Maulid Nabi hendaknya menjadi momentum bagi siswa untuk memperbanyak sholawat, mencintai Rasulullah dengan sepenuh hati, serta meneladani akhlak dan adab yang baik. “Ketika anak-anak sudah menjunjung akhlak dan adab yang baik. InsyaAllah ilmu yang baik juga akan mengikuti,” tutur beliau.

Dalam tausiyahnya, H. Ahmad  Yani menekankan pentingnya bersholawat kepada Rasulullah SAW. Beliau juga mengajak seluruh siswa melantunkan sholawat kepada Rasulullah SAW dengan khidmat. Beliau juga berpesan agar seluruh umat Islam mencintai Rasulullah SAW, karena dengan cinta itulah kita dapat memperoleh syafaatnya. Selain mencintai dan bersholawat kepadanya, seluruh umat Islam juga harus mencontoh, meniru dan meneladani sikap dan perilaku Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. “Meneladani Rasulullah harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari jujur, tawadlu, selalu bersyukur, tidak serakah, berdzikir, dan menghindari sikap hasad yang dapat menghancurkan agama” jelas H. Ahmad Yani.

Pengajian dilanjutkan dengan pembacaan doa  diikuti oleh seluruh siswa dengan khusyuk.

Selama ceramah berlangsung, siswa banyak yang tertawa karena materi tausiyah disampaikan dengan  menyelipkan lelucon. Meski suasana ramai, kegiatan tetap berjalan dengan tertib.

Setelah tausiyah selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian hadiah lomba 17 Agustus. Kelas yang memenangkan perlombaan dipanggil untuk maju dan menerima hadiah. Para siswa terlihat antusias dan gembira ketika dipanggil  untuk menerima hadiah.

Pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW  dan pembagian hadiah lomba di MTsN Surakarta 1 berjalan dengan lancar dan tertib. Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi teknis pelaksanaan ASTS.

Pengajian Maulid Nabi di MTsN Surakarta 1 Ajak Siswa Teladani Akhlak Rasulullah

Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, MTsN Surakarta 1 menyelenggarakan pengajian yang dilaksanakan pada Sabtu, (06/09/25) bertempat di Aula madrasah. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VII, VIII, dan IX dengan menghadirkan penceramah Ustaz H. Ahmad Yani, M.Pd.I. Kegiatan ini berlangsung pukul 07.00-09.00

Pengajian memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW sekaligus meneladani akhlak mulia beliau dalam kehidupan sehari-hari.

Aula tampak penuh dengan barisan siswa-siswi yang duduk lesehan. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Rais, kelas 8 Sains 2. Selanjutnya, Ketua OSIM menyampaikan sambutannya disusul dengan sambutan Kepala MTsN Surakarta 1, Nurul Qomariyah. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Maulid Nabi hendaknya menjadi momentum bagi siswa untuk memperbanyak sholawat, mencintai Rasulullah dengan sepenuh hati, serta meneladani akhlak dan adab yang baik. “Ketika anak-anak sudah menjunjung akhlak dan adab yang baik. InsyaAllah ilmu yang baik juga akan mengikuti,” tutur beliau.

Dalam tausiyahnya, H. Ahmad Yani menekankan pentingnya bersholawat kepada Rasulullah SAW. Beliau juga mengajak seluruh siswa melantunkan sholawat kepada Rasulullah SAW dengan khidmat. Beliau juga berpesan agar seluruh umat Islam mencintai Rasulullah SAW, karena dengan cinta itulah kita dapat memperoleh syafaatnya. Selain mencintai dan bersholawat kepadanya, seluruh umat Islam juga harus mencontoh, meniru dan meneladani sikap dan perilaku Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. “Meneladani Rasulullah harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari jujur, tawadlu, selalu bersyukur, tidak serakah, berdzikir, dan menghindari sikap hasad yang dapat menghancurkan agama” jelas H. Ahmad Yani.

Pengajian dilanjutkan dengan pembacaan doa diikuti oleh seluruh siswa dengan khusyuk.
Selama ceramah berlangsung, siswa banyak yang tertawa karena materi tausiyah disampaikan dengan menyelipkan lelucon. Meski suasana ramai, kegiatan tetap berjalan dengan tertib.

Setelah tausiyah selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian hadiah lomba 17 Agustus. Kelas yang memenangkan perlombaan dipanggil untuk maju dan menerima hadiah. Para siswa terlihat antusias dan gembira ketika dipanggil untuk menerima hadiah.

Pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW dan pembagian hadiah lomba di MTsN Surakarta 1 berjalan dengan lancar dan tertib. Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi teknis pelaksanaan ASTS.

Generasi Putri Sehat, Generasi Bangsa Kuat: Vaksin HPV di MTsN Surakarta 1

0

MTsN Surakarta 1 bekerja sama dengan Puskesmas Manahan menyelenggarakan kegiatan imunisasi HPV (Human Papillomavirus) bagi siswi kelas IX pada Kamis, (04/09/2025). Kegiatan ini terlaksana dalam rangka menyukseskan Program Usaha Kesehatan Sekolah dan Pengendalian Penyakit PD3I tahun 2025 pada anak Sekolah Menengah Pertama di wilayah binaan Puskesmas Manahan Kota Surakarta. Imunisasi HPV merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan memberikan perlindungan kesehatan jangka panjang bagi remaja putri Indonesia.

Imunisasi dimulai pada pukul 09.30 di Ruang Digital. Para siswi dipanggil secara bergiliran per kelas untuk menerima vaksin HPV. Sebelum proses penyuntikan, petugas Puskesmas Manahan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kesehatan singkat, seperti menanyakan kondisi tubuh hari itu dan memastikan siswi dalam keadaan sehat untuk divaksin. Setelah itu, penyuntikan dilakukan di bagian lengan atas. Usai divaksin, siswi diarahkan untuk segera kembali ke kelas masing-masing dan mengikuti KBM.

Proses imunisasi berlangsung dengan suasana tertib, meskipun beberapa siswi tampak gugup saat menunggu giliran. Saat penyuntikan, sebagian besar siswi dapat melewatinya dengan lancar, namun tidak sedikit yang mengaku merasakan nyeri pada lengan setelah disuntik. Beberapa bahkan terlihat menangis karena rasa takut maupun rasa sakit yang muncul sesaat setelah jarum disuntikkan. Meski begitu, efek samping yang ditimbulkan pada umumnya ringan, seperti pegal di lengan atau sedikit pusing, dan dapat pulih dalam waktu singkat.

Imunisasi HPV ini tidak bersifat wajib, melainkan berdasarkan perizinan dari orang tua masing-masing. Bagi siswi yang tidak hadir pada hari pelaksanaan, pihak Puskesmas Manahan akan menyediakan jadwal imunisasi susulan pada hari Senin dan Selasa sepanjang bulan September. Hal ini dilakukan agar seluruh siswi tetap mendapatkan kesempatan menerima vaksin secara lengkap sesuai anjuran kesehatan.

Pihak sekolah menyambut baik pelaksanaan imunisasi ini. Menurut Dewi Nurjanah, Pembina UKS MTsN Surakarta 1, kegiatan imunisasi HPV di sekolah merupakan upaya penting dalam menjaga kesehatan siswi sejak dini. “Dengan adanya imunisasi HPV ini, saya berharap siswi MTsN Surakarta 1 sehat ke depannya, menjadi generasi bangsa Indonesia yang sehat. Selain itu, saya juga berharap di masa depan dapat tumbuh menjadi ibu yang sehat dan mampu melahirkan generasi yang sehat pula,” ungkapnya.

Sementara itu, petugas Puskesmas Manahan juga menekankan bahwa imunisasi HPV sangat penting diberikan di usia remaja. Hal ini karena vaksin akan lebih efektif sebelum seorang perempuan menikah dan aktif secara reproduktif. Dengan vaksinasi ini, risiko terkena penyakit berbahaya seperti kanker serviks dapat ditekan sejak dini. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi bagi remaja putri, sekaligus membangun generasi masa depan yang lebih kuat, sehat, dan berkualitas.

Dengan berlangsungnya imunisasi HPV di MTsN Surakarta 1, diharapkan semakin banyak sekolah lain yang juga berperan aktif dalam menyukseskan program kesehatan pemerintah. Hal ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan generasi muda Indonesia yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat dan sehat secara fisik.

Kepala MTsN Surakarta 1, Nurul Qomariyah, menyambut baik dan memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan imunisasi HPV di sekolahnya. Beliau menilai, program ini merupakan wujud nyata kolaborasi yang efektif antara institusi pendidikan dan sektor kesehatan.”Kami sangat berterima kasih kepada Puskesmas Manahan atas kerja sama yang luar biasa ini. Kesehatan adalah fondasi utama bagi kemajuan sebuah bangsa. Siswi-siswi kami adalah calon pemimpin masa depan. Jika mereka sehat, maka masa depan bangsa ini akan lebih kuat,” ujar Nurul Qomariyah.

Selain itu, beliau juga menekankan bahwa MTsN Surakarta 1 tidak hanya fokus pada pencapaian akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kesehatan siswa secara menyeluruh. Dengan adanya program imunisasi ini, sekolah telah mengambil langkah proaktif untuk melindungi siswi-siswi dari risiko penyakit di masa depan, sekaligus mengajarkan pentingnya kesadaran akan kesehatan diri sejak dini. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar penyuntikan, tetapi juga edukasi berharga. Kami berharap siswi-siswi bisa lebih peduli pada kesehatan reproduksi mereka dan menyebarkan informasi positif ini ke lingkungan sekitar. Ini adalah langkah kecil yang akan membawa dampak besar,” pungkasnya.

 

Terobosan Literasi Hijau MTsN 1 Surakarta: Panen Penghargaan dan Raih Minat Baca Siswa

0

MTsN 1 menerima penghargaan yang membanggakan berupa apresiasi literasi hijau yang digelar oleh Apple Hijau (Asosiasi Perpustakaan dan Literasi Hijau Indonesia pada Sabtu, (30/08/2025) yang bertempat di Hotel Adhiwangsa, Colomadu. Acara ini merupakan bentuk penghargaan kepada sekolah maupun madrasah yang memiliki prestasi serta kontribusi nyata dalam mengembangkan budaya literasi berbasis lingkungan hijau.

Ada 2 kategori yang diterima oleh MTsN Surakarta 1 yaitu Anugerah Penggerak Literasi Hijau 2025 dan Indonesia Green School and Madrasah Award 2025. Anugerah Penggerak Literasi Hijau 2025 diberikan pada Kepala MTsN Surakarta 1, Nurul Qomariyah Beliau menerima anugerah tersebut karena dianggap memiliki prestasi dan kontribusi nyata dalam mengembangkan budaya literasi yang berlandaskan pada semangat menjaga kelestarian lingkungan hijau. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas peran beliau dalam memimpin dan mendorong program literasi hijau di sekolah tersebut. “Anugerah ini bukan hanya untuk saya pribadi, melainkan untuk seluruh keluarga besar MTsN Surakarta 1. Ini adalah bukti nyata dari kerja keras dan komitmen bersama yang telah  disiapkan dan dibenahi  sejak tahun 2023 dan dibangun tahun 2024,” ujar Nurul Qomariyah.

Konsep literasi hijau sendiri menekankan pada budaya literasi yang selaras dengan semangat menjaga kelestarian lingkungan. Melalui pendekatan ini, sekolah dan madrasah diharapkan tidak hanya mengembangkan minat baca, tetapi juga menciptakan ekosistem literasi yang nyaman, asri, dan mendukung keberlanjutan.

Dalam pelaksanaan program berkualitas ini, terdapat tantangan tersendiri yang dirasa oleh madrasah. Tantangan tersebut adalah cara  menciptakan lingkungan ekosistem dari warga madrasah yang erat berkaitan dengan budaya literasi atau budaya membaca serta bagaimana siswa, guru, dan tenaga pendidik tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan untuk sekedar membaca buku dan  buku tersebut bukan buku pelajaran. Oleh karena itu, literasi hijau diharapkan mampu menghadirkan suasana baru di perpustakaan, menjadikannya tempat yang nyaman, ramah, dan menyenangkan, sehingga siswa merasa betah dan tidak terbebani ketika membaca.

Menurut Wahyu Febriyanto Sulistyo Wibowo, Waka kurikulum bahwa literasi hijau memiliki peran yang sangat penting untuk generasi saat ini. “Menurut saya budaya literasi saat ini cukup memprihatinkan di kalangan masyarakat karena efek globalisasi, media sosial, dan teknologi yang membuat generasi muda cenderung lebih tertarik melihat konten yang bersifat visual/video bergerak daripada konten berisi tulisan atau bacaan. Menyadari hal tersebut, MTsN Surakarta 1 mencoba memberikan sebuah semangat dan motivasi untuk peserta didik dan masyarakat bahwa literasi merupakan elemen penting untuk memberikan pandangan hidup,”tutur Wahyu Febriyanto.

Program literasi hijau di MTsN Surakarta 1 telah dijalankan sejak tahun 2024. Perubahan nyata mulai terlihat dari penataan perpustakaan yang lebih baik, mulai dari rak buku, sirkulasi udara, hingga kenyamanan ruang baca. Selain itu, pihak madrasah juga membuat kebijakan terjadwal  setiap kelas diwajibkan mengunjungi perpustakaan pada jam ke-7 merupakan jam wajib  literasi atau   jam untuk membaca. MTsN Surakarta 1 juga mendukung penuh dalam hal literasi dengan memfasilitasi perpustakaan yang nyaman dengan koleksi buku dan pelayanan yang mudah serta memperbanyak pojok-pojok baca untuk menarik minat literasi siswa. Dari sisi pengelolaan, perpustakaan MTsN Surakarta 1 juga terus berbenah dengan memperkaya koleksi buku, memperbaiki pelayanan, serta menata ruang untuk memberikan kesan nyaman saat dikunjungi.

Di tengah berjalannya program ini, ternyata satu persatu tujuan mulai terlaksana. Siswa mulai sangat tertarik untuk membaca buku. Bahkan, siswa MTsN Surakarta 1 memiliki tingkat literasi cukup tinggi, hal ini dilihat dari data peminjaman buku yang lumayan  tinggi setiap minggunya. Untuk tetap menjaga hal ini agar tidak menurun, siswa yang aktif/kerap meminjam buku di perpustakaan akan diberikan sebuah reward/penghargaan karena memiliki minat baca yang tinggi dan tentunya mau meluangkan waktu untuk membaca.

Dengan semangat literasi hijau, madrasah berharap semangat literasi akan terus nyala, tidak hanya untuk siswa, namun untuk seluruh keluarga besar MTsN Surakarta 1, baik untuk bapak/ibu guru, siswa, maupun tenaga pendidik.

Terobosan Literasi Hijau MTsN 1 Surakarta: Panen Penghargaan dan Raih Minat Baca Siswa

MTsN 1 menerima penghargaan yang membanggakan berupa apresiasi literasi hijau yang digelar oleh Apple Hijau (Asosiasi Perpustakaan dan Literasi Hijau Indonesia pada Sabtu, (30/08/2025) yang bertempat di Hotel Adhiwangsa, Colomadu. Acara ini merupakan bentuk penghargaan kepada sekolah maupun madrasah yang memiliki prestasi serta kontribusi nyata dalam mengembangkan budaya literasi berbasis lingkungan hijau.
Ada 2 kategori yang diterima oleh MTsN Surakarta 1 yaitu Anugerah Penggerak Literasi Hijau 2025 dan Indonesia Green School and Madrasah Award 2025. Anugerah Penggerak Literasi Hijau 2025 diberikan pada Kepala MTsN Surakarta 1, Nurul Qomariyah Beliau menerima anugerah tersebut karena dianggap memiliki prestasi dan kontribusi nyata dalam mengembangkan budaya literasi yang berlandaskan pada semangat menjaga kelestarian lingkungan hijau. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas peran beliau dalam memimpin dan mendorong program literasi hijau di sekolah tersebut. “Anugerah ini bukan hanya untuk saya pribadi, melainkan untuk seluruh keluarga besar MTsN Surakarta 1. Ini adalah bukti nyata dari kerja keras dan komitmen bersama yang telah disiapkan dan dibenahi sejak tahun 2023 dan dibangun tahun 2024,” ujar Nurul Qomariyah.
Konsep literasi hijau sendiri menekankan pada budaya literasi yang selaras dengan semangat menjaga kelestarian lingkungan. Melalui pendekatan ini, sekolah dan madrasah diharapkan tidak hanya mengembangkan minat baca, tetapi juga menciptakan ekosistem literasi yang nyaman, asri, dan mendukung keberlanjutan.
Dalam pelaksanaan program berkualitas ini, terdapat tantangan tersendiri yang dirasa oleh madrasah. Tantangan tersebut adalah cara menciptakan lingkungan ekosistem dari warga madrasah yang erat berkaitan dengan budaya literasi atau budaya membaca serta bagaimana siswa, guru, dan tenaga pendidik tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan untuk sekedar membaca buku dan buku tersebut bukan buku pelajaran. Oleh karena itu, literasi hijau diharapkan mampu menghadirkan suasana baru di perpustakaan, menjadikannya tempat yang nyaman, ramah, dan menyenangkan, sehingga siswa merasa betah dan tidak terbebani ketika membaca.
Menurut Wahyu Febriyanto Sulistyo Wibowo, Waka kurikulum bahwa literasi hijau memiliki peran yang sangat penting untuk generasi saat ini. “Menurut saya budaya literasi saat ini cukup memprihatinkan di kalangan masyarakat karena efek globalisasi, media sosial, dan teknologi yang membuat generasi muda cenderung lebih tertarik melihat konten yang bersifat visual/video bergerak daripada konten berisi tulisan atau bacaan. Menyadari hal tersebut, MTsN Surakarta 1 mencoba memberikan sebuah semangat dan motivasi untuk peserta didik dan masyarakat bahwa literasi merupakan elemen penting untuk memberikan pandangan hidup,”tutur Wahyu Febriyanto.
Program literasi hijau di MTsN Surakarta 1 telah dijalankan sejak tahun 2024. Perubahan nyata mulai terlihat dari penataan perpustakaan yang lebih baik, mulai dari rak buku, sirkulasi udara, hingga kenyamanan ruang baca. Selain itu, pihak madrasah juga membuat kebijakan terjadwal setiap kelas diwajibkan mengunjungi perpustakaan pada jam ke-7 merupakan jam wajib literasi atau jam untuk membaca. MTsN Surakarta 1 juga mendukung penuh dalam hal literasi dengan memfasilitasi perpustakaan yang nyaman dengan koleksi buku dan pelayanan yang mudah serta memperbanyak pojok-pojok baca untuk menarik minat literasi siswa. Dari sisi pengelolaan, perpustakaan MTsN Surakarta 1 juga terus berbenah dengan memperkaya koleksi buku, memperbaiki pelayanan, serta menata ruang untuk memberikan kesan nyaman saat dikunjungi.
Di tengah berjalannya program ini, ternyata satu persatu tujuan mulai terlaksana. Siswa mulai sangat tertarik untuk membaca buku. Bahkan, siswa MTsN Surakarta 1 memiliki tingkat literasi cukup tinggi, hal ini dilihat dari data peminjaman buku yang lumayan tinggi setiap minggunya. Untuk tetap menjaga hal ini agar tidak menurun, siswa yang aktif/kerap meminjam buku di perpustakaan akan diberikan sebuah reward/penghargaan karena memiliki minat baca yang tinggi dan tentunya mau meluangkan waktu untuk membaca.
Dengan semangat literasi hijau, madrasah berharap semangat literasi akan terus nyala, tidak hanya untuk siswa, namun untuk seluruh keluarga besar MTsN Surakarta 1, baik untuk bapak/ibu guru, siswa, maupun tenaga pendidik.

Langkah Maju MTsN Surakarta 1 dalam Digitalisasi Pendidikan: Presensi Online dengan QR Code untuk Kehadiran Siswa

0

MTsN Surakarta 1 Surakarta resmi menerapkan sistem presensi online dengan menggunakan QR code bagi seluruh siswa pada tahun pelajaran 2025/2026 tepatnya dimulai pada Selasa (26/08/2025).  Langkah ini merupakan inovasi pertama di madrasah melalui kerja sama dengan Geschool, sebuah platform yang mendukung digitalisasi pendidikan. Penerapan sistem presensi online ini diharapkan dapat menjadi tonggak awal dalam memodernisasi pengelolaan kehadiran siswa, sekaligus meningkatkan kedisiplinan secara menyeluruh di lingkungan madrasah.

Tujuan utama madrasah menerapkan sistem ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendataan kehadiran siswa.  Wahyu Febriyanto Sulistyo Wibowo, Waka Kurikulum menjelaskan bahwa efisiensi biaya operasional dapat ditekan hingga 80% dengan penggunaan presensi  online dengan menggunakan QR code dibandingkan metode penulisan manual. Selain itu, pendataan kehadiran menjadi lebih cepat dan akurat, karena setiap QR code memiliki identitas yang berbeda-beda. Namun, apabila ada siswa yang tidak hadir dengan keterangan tertentu, data kehadiran akan dicatat melalui presensi manual menggunakan kertas.

Dengan sistem ini, siswa tidak dapat lagi menitipkan absen kepada teman, sehingga meningkatkan kejujuran dan ketertiban siswa. Data kehadiran akan langsung tersimpan dalam sistem dan memungkinkan Kepala Madrasah, guru BK, dan wali kelas untuk memantau serta merekap kehadiran siswa. Hal ini tentu sangat membantu dalam pengambilan keputusan keterangan hadir saat terima rapot.

Presensi online menggunakan QR code dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu saat siswa berangkat dan saat pulang. Hal ini bertujuan untuk memastikan siswa hadir tepat waktu di pagi hari dan pulang sesuai dengan jam yang telah ditentukan, sekaligus memantau  siswa hingga mereka meninggalkan lingkungan madrasah. Dengan adanya pencatatan kehadiran di pagi dan sore hari, keamanan dan ketertiban di MTsN Surakarta 1 diharapkan meningkat secara signifikan.

Bagi siswa yang lupa membawa kartu bisa langsung melapor ke guru piket untuk dicatat secara manual. Selain itu, siswa akan diberikan pembinaan oleh Waka Kesiswaan agar lebih disiplin dan tertib. Untuk menghindari kerumunan, alat scan dipisahkan antara siswa laki-laki dan perempuan sehingga antrean lebih tertib. Kondisi tersebut berlaku di gedung 1 dan gedung 2 atau di Asrama Bait Al Hikmah.

Meskipun ini merupakan pengalaman pertama bagi seluruh warga madrasah, namun kegiatan presensi sudah tertib.  Antrean di pintu masuk yang sempat menjadi salah satu kendala kecil dapat diperbaiki seiring dengan penyesuaian dan pembiasaan siswa.

Nurul Qomariyah,  Kepala MTsN Surakarta 1, menyampaikan apresiasinya yang mendalam terhadap inisiatif ini. “Saya bangga dengan langkah maju madrasah kita. Dengan sistem presensi online berbasis QR code ini, kita tidak hanya meningkatkan efisiensi dan akurasi data kehadiran, tetapi juga mendidik siswa untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab. Ini adalah bukti komitmen kita untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi demi kemajuan pendidikan di madrasah,” ujarnya. Nurul Qomariyah juga menambahkan bahwa keberhasilan penerapan sistem ini tidak lepas dari kerja sama dan dukungan semua pihak, mulai dari guru, staf, hingga seluruh siswa yang dengan cepat beradaptasi. “Semoga inovasi ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus menciptakan terobosan-terobosan baru yang bermanfaat bagi madrasah kita tercinta,” tuturnya dengan penuh harap.

Langkah Maju MTsN Surakarta 1 dalam Digitalisasi Pendidikan: Presensi Online dengan QR Code untuk Kehadiran Siswa

MTsN Surakarta 1 Surakarta resmi menerapkan sistem presensi online dengan menggunakan QR code bagi seluruh siswa pada tahun pelajaran 2025/2026 tepatnya dimulai pada Selasa (26/08/2025). Langkah ini merupakan inovasi pertama di madrasah melalui kerja sama dengan Geschool, sebuah platform yang mendukung digitalisasi pendidikan. Penerapan sistem presensi online ini diharapkan dapat menjadi tonggak awal dalam memodernisasi pengelolaan kehadiran siswa, sekaligus meningkatkan kedisiplinan secara menyeluruh di lingkungan madrasah.

Tujuan utama madrasah menerapkan sistem ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendataan kehadiran siswa. Wahyu Febriyanto Sulistyo Wibowo, Waka Kurikulum menjelaskan bahwa efisiensi biaya operasional dapat ditekan hingga 80% dengan penggunaan presensi online dengan menggunakan QR code dibandingkan metode penulisan manual. Selain itu, pendataan kehadiran menjadi lebih cepat dan akurat, karena setiap QR code memiliki identitas yang berbeda-beda. Namun, apabila ada siswa yang tidak hadir dengan keterangan tertentu, data kehadiran akan dicatat melalui presensi manual menggunakan kertas.
Dengan sistem ini, siswa tidak dapat lagi menitipkan absen kepada teman, sehingga meningkatkan kejujuran dan ketertiban siswa. Data kehadiran akan langsung tersimpan dalam sistem dan memungkinkan Kepala Madrasah, guru BK, dan wali kelas untuk memantau serta merekap kehadiran siswa. Hal ini tentu sangat membantu dalam pengambilan keputusan keterangan hadir saat terima rapot.
Presensi online menggunakan QR code dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu saat siswa berangkat dan saat pulang. Hal ini bertujuan untuk memastikan siswa hadir tepat waktu di pagi hari dan pulang sesuai dengan jam yang telah ditentukan, sekaligus memantau siswa hingga mereka meninggalkan lingkungan madrasah. Dengan adanya pencatatan kehadiran di pagi dan sore hari, keamanan dan ketertiban di MTsN Surakarta 1 diharapkan meningkat secara signifikan.
Bagi siswa yang lupa membawa kartu bisa langsung melapor ke guru piket untuk dicatat secara manual. Selain itu, siswa akan diberikan pembinaan oleh Waka Kesiswaan agar lebih disiplin dan tertib. Untuk menghindari kerumunan, alat scan dipisahkan antara siswa laki-laki dan perempuan sehingga antrean lebih tertib. Kondisi tersebut berlaku di gedung 1 dan gedung 2 atau di Asrama Bait Al Hikmah.
Meskipun ini merupakan pengalaman pertama bagi seluruh warga madrasah, namun kegiatan presensi sudah tertib. Antrean di pintu masuk yang sempat menjadi salah satu kendala kecil dapat diperbaiki seiring dengan penyesuaian dan pembiasaan siswa.
Nurul Qomariyah, Kepala MTsN Surakarta 1, menyampaikan apresiasinya yang mendalam terhadap inisiatif ini. “Saya bangga dengan langkah maju madrasah kita. Dengan sistem presensi online berbasis QR code ini, kita tidak hanya meningkatkan efisiensi dan akurasi data kehadiran, tetapi juga mendidik siswa untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab. Ini adalah bukti komitmen kita untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi demi kemajuan pendidikan di madrasah,” ujarnya. Nurul Qomariyah juga menambahkan bahwa keberhasilan penerapan sistem ini tidak lepas dari kerja sama dan dukungan semua pihak, mulai dari guru, staf, hingga seluruh siswa yang dengan cepat beradaptasi. “Semoga inovasi ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus menciptakan terobosan-terobosan baru yang bermanfaat bagi madrasah kita tercinta,” tuturnya dengan penuh harap.

Meraih Estafet Kepemimpinan, Paslon 2 Terpilih Pimpin OSIS MTsN Surakarta 1

0

Pemilihan Ketua OSIS MTsN Surakarta 1 Periode 2025/2026 berlangsung meriah pada Rabu, (13/08/2025) menjadi hari penting bagi MTsN Surakarta 1. Bertempat di lapangan sekolah, seluruh siswa berpartisipasi dalam Pemilihan Ketua OSIS periode 2025/2026. Acara ini berlangsung meriah dengan adanya pentas seni dari berbagai kelas dan penampilan ekstrakurikuler band sembari menunggu hasil penghitungan suara. Tiga pasang calon (paslon) bersaing untuk memimpin OSIS:

Paslon 1: Naurah Adhara Nur Annisa (8s6) dan Kayyisah Devika Larasati (8s2)

Paslon 2: Fayra Aretha Nasywa (8s1) dan Fazilla Cahya Luthfia (8d)

Paslon 3: Mazma Khumaira Hasna Ramadhani (8b) dan Muhammad Arthur Safaraz (8s4).

Acara diawali dengan arak-arakan para paslon dari perpustakaan menuju panggung utama, diiringi alunan musik tradisional Kebo Giro dan penari. Kegiatan Pemilu Raya ini resmi dibuka oleh Kepala Madrasah, Nurul Qomariyah, dengan pesan singkat, “Satu suara adalah hasil terbaik untuk OSIM 2025/2026.” Beliau juga menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi pelajaran berharga bagi siswa untuk belajar demokrasi dan menentukan hak pilih mereka.

Pada pukul 11.00 WIB, penghitungan suara selesai dengan hasil:

Paslon 1: 316 suara

Paslon 2: 470 suara

Paslon 3: 126 suara

Berdasarkan hasil tersebut, Paslon 2, yaitu Fayra Aretha Nasywa dan Fazilla Cahya Luthfia, terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua OSIS MTsN Surakarta 1 periode 2025/2026.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama per kelas. “Kegiatan ini menjadi sebuah stimulasi dan inspirasi ke depan bahwa siswa MTsN Surakarta 1 siap melanjutkan estafet kepemimpinan nasional,” tutup Ibu Nurul Qomariyah saat pengumuman hasil Pemilu Raya.

Dua Siswa MTsN Surakarta 1 Harumkan Nama Sekolah di Lomba Pramuka Garuda Berprestasi Tingkat Provinsi

0

Pramuka MTsN Surakarta 1 (Pramatsa) kembali mencetak jejak prestasi yang menakjubkan di ajang kepramukaan tingkat provinsi. Dua siswa berprestasi, Eryuza Alliyansyah dari kelas 9 Sains 1 dan Syifa Azzahra dari kelas 9 Sains 6, berhasil menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam Lomba Pramuka Garuda Berprestasi, yang juga dikenal dengan Eagle Scout Award (ESA), tingkat Kwarda Jawa Tengah. Ajang lomba  bergengsi ini dilaksanakan pada tanggal 26-29 Juli 2025 di Puskepram Candra Birawa, Semarang.

Selama empat hari, Eryuza dan Syifa mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang menguji kemampuan kepramukaan mereka, seperti ujian tertulis menjawab soal yang berkaitan dengan kepramukaan. Kemudian, kemampuan scouting skill mereka diuji melalui penjelajahan perkemahan yang hanya mengandalkan satu petunjuk. Dalam penjelajahan ini, peserta dihadapkan pada serangkaian tes keterampilan, seperti sandi, Peraturan Baris Berbaris (PBB), penggunaan kompas, teknik menaksir, dan banyak lagi. Selain itu, mereka juga ditantang untuk membuat poster digital dengan tema “Pramuka Peduli Lingkungan Gugus Depan”, serta berpartisipasi dalam Focus Group Discussion (FGD) untuk menyelesaikan masalah secara berkelompok.

Hasilnya, Syifa Azzahra meraih hasil gemilang dengan menduduki juara 2 Pramuka Garuda Berprestasi Penggalang Putri tingkat Provinsi Jawa Tengah. Sementara itu, Eryuza Alliyansyah menunjukkan performa yang tak kalah membanggakan dengan menempati peringkat 5 Pramuka Garuda Berprestasi Penggalang Putra di ajang yang sama. Pencapaian luar biasa ini merupakan puncak dari dedikasi dan latihan keras yang telah mereka jalani bersama kakak-kakak pembina pramuka. Keberhasilan Syifa dan Eryuza ini menambah panjang daftar prestasi Pramatsa, yang sebelumnya juga berhasil meraih juara umum 1 LK2PP se-Jateng 2025.

Syifa, dengan semangat juangnya, mengaku telah mempersiapkan diri dengan sangat matang untuk menghadapi seleksi ini. “Caraku dalam belajar dan berlatih untuk perlombaan bukan hanya secara teori, tetapi juga memaksimalkan public speaking dan keterampilan secara konsisten. “Aku terus berusaha  memfokuskan pikiranku saat latihan, jika sudah selesai, selalu ku-review ulang hal-hal yang sudah kupelajari tadi,” ungkap Syifa mengungkap rahasia belajarnya.

Tak ketinggalan, Eryuza berbagi tipsnya agar bisa lolos hingga tahap provinsi dan meraih posisi lima besar. “Penting sekali untuk selalu serius saat latihan. Jangan hanya terpaku pada materi yang ada di juknis saja, pelajari lebih banyak materi di luar itu, karena bisa saja ada tambahan materi di lomba yang tidak tertera di juknis. Dan hal  yang paling penting, selalu percaya diri. Tidak perlu ragu meskipun melihat lawan kita hebat-hebat, tapi tunjukkan bahwa dirimu lebih hebat dari mereka,” pesan Ryu bersemangat.

Raihan prestasi tersebut tentu tidak lepas dari pembina dan pembimbing yang luar biasa dan tak kenal lelah. “Menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab untuk latihan tak sekadar ucapan tetapi contoh dan praktik nyata sangat penting  untuk membentuk karakter yang kuat dan membantu mereka mencapai kesuksesan di berbagai bidang kehidupan,”tutur Nirmala, Pembina Pramatsa.  Sejalan dengan yang disampaikan Nirmala, Rohas juga menambahkan rasa lelah dan banyak tugas lain  sebagai guru kadang membuat Pembina Pramatsa kesulitan membagi waktu. Dengan manajemen waktu dan organisasi  serta didukung tim yang solid semuat dapat teratasi dan meraih capaian yang hebat.Dua Siswa MTsN Surakarta 1 Harumkan Nama Sekolah di Lomba Pramuka Garuda Berprestasi Tingkat Provinsi
Pramuka MTsN Surakarta 1 (Pramatsa) kembali mencetak jejak prestasi yang menakjubkan di ajang kepramukaan tingkat provinsi. Dua siswa berprestasi, Eryuza Alliyansyah dari kelas 9 Sains 1 dan Syifa Azzahra dari kelas 9 Sains 6, berhasil menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam Lomba Pramuka Garuda Berprestasi, yang juga dikenal dengan Eagle Scout Award (ESA), tingkat Kwarda Jawa Tengah. Ajang lomba bergengsi ini dilaksanakan pada tanggal 26-29 Juli 2025 di Puskepram Candra Birawa, Semarang.
Selama empat hari, Eryuza dan Syifa mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang menguji kemampuan kepramukaan mereka, seperti ujian tertulis menjawab soal yang berkaitan dengan kepramukaan. Kemudian, kemampuan scouting skill mereka diuji melalui penjelajahan perkemahan yang hanya mengandalkan satu petunjuk. Dalam penjelajahan ini, peserta dihadapkan pada serangkaian tes keterampilan, seperti sandi, Peraturan Baris Berbaris (PBB), penggunaan kompas, teknik menaksir, dan banyak lagi. Selain itu, mereka juga ditantang untuk membuat poster digital dengan tema “Pramuka Peduli Lingkungan Gugus Depan”, serta berpartisipasi dalam Focus Group Discussion (FGD) untuk menyelesaikan masalah secara berkelompok.
Hasilnya, Syifa Azzahra meraih hasil gemilang dengan menduduki juara 2 Pramuka Garuda Berprestasi Penggalang Putri tingkat Provinsi Jawa Tengah. Sementara itu, Eryuza Alliyansyah menunjukkan performa yang tak kalah membanggakan dengan menempati peringkat 5 Pramuka Garuda Berprestasi Penggalang Putra di ajang yang sama. Pencapaian luar biasa ini merupakan puncak dari dedikasi dan latihan keras yang telah mereka jalani bersama kakak-kakak pembina pramuka. Keberhasilan Syifa dan Eryuza ini menambah panjang daftar prestasi Pramatsa, yang sebelumnya juga berhasil meraih juara umum 1 LK2PP se-Jateng 2025.
Syifa, dengan semangat juangnya, mengaku telah mempersiapkan diri dengan sangat matang untuk menghadapi seleksi ini. “Caraku dalam belajar dan berlatih untuk perlombaan bukan hanya secara teori, tetapi juga memaksimalkan public speaking dan keterampilan secara konsisten. “Aku terus berusaha memfokuskan pikiranku saat latihan, jika sudah selesai, selalu ku-review ulang hal-hal yang sudah kupelajari tadi,” ungkap Syifa mengungkap rahasia belajarnya.
Tak ketinggalan, Eryuza berbagi tipsnya agar bisa lolos hingga tahap provinsi dan meraih posisi lima besar. “Penting sekali untuk selalu serius saat latihan. Jangan hanya terpaku pada materi yang ada di juknis saja, pelajari lebih banyak materi di luar itu, karena bisa saja ada tambahan materi di lomba yang tidak tertera di juknis. Dan hal yang paling penting, selalu percaya diri. Tidak perlu ragu meskipun melihat lawan kita hebat-hebat, tapi tunjukkan bahwa dirimu lebih hebat dari mereka,” pesan Ryu bersemangat.
Raihan prestasi tersebut tentu tidak lepas dari pembina dan pembimbing yang luar biasa dan tak kenal lelah. “Menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab untuk latihan tak sekadar ucapan tetapi contoh dan praktik nyata sangat penting untuk membentuk karakter yang kuat dan membantu mereka mencapai kesuksesan di berbagai bidang kehidupan,”tutur Nirmala, Pembina Pramatsa. Sejalan dengan yang disampaikan Nirmala, Rohas juga menambahkan rasa lelah dan banyak tugas lain sebagai guru kadang membuat Pembina Pramatsa kesulitan membagi waktu. Dengan manajemen waktu dan organisasi serta didukung tim yang solid semuat dapat teratasi dan meraih capaian yang hebat.

Bangga! MTsN Surakarta 1 Masuk Daftar 20 SMP/MTs Paling Berprestasi Tingkat Se Jawa Tengah Versi Pusprenas

0

Pusat Prestasi Nasional (Pusprenas) melalui Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT) merilis daftar 20 SMP/MTs paling berprestasi. Berita ini diunggah oleh akun Paling Jasel di Tik Tok pada Sabtu (19/07/2025). Unggahan ini sudah disukai 6229 warganet dan sudah dibagikan 1844 kali. Melihat unggahan yang menyampaikan bahwa MTsN Surakarta 1 menempati peringkat 6 se-Jawa tengah dan peringkat 1 se-kota Surakarta segenap civitas akademika MTsN Surakarta 1 merasa bangga. Tagline Madrasahnya Para Juara sudah tidak diragukan lagi, bahkan sudah diakui oleh Pusprenas.

Data yang diunggah oleh SIMT merupakan data yang akurat. Data tersebut berasal dari dua sumber utama yaitu : ajang-ajang yang diselenggarakan oleh Pusprenas /Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) dan hasil kurasi. Jadi prestasi yang tercatat dalam SIMT adalah prestasi yang berasal dari kegiatan resmi yang diadakan oleh Pusprenas atau telah melalui proses kurasi untuk diakui secara resmi. Aplikasi kurasi berfungsi untuk memberikan pengakuan dan apresiasi bagi ajang dan prestasi yang diselenggarakan di luar Pusprenas (BPTI). Melalui proses kurasi itulah prestasi-prestasi ini bisa diakui dan terintegrasi dengan SIMT.

Unggahan akun Paling Jasel tersebut menuai banyak komentar dari warganet, terutama dari alumni. Akun ArisTo mengatakan bahwa dia bangga menjadi alumni Drawinska Full Day gen 1. Akun anisbudiarti mengatakan, “Ikut berbangga anakku sekolah di MTsN Surakarta 1.“ Berbeda lagi dengan komentar akun de yang menyampaikan kesulitan anaknya untuk masuk MTsN Surakarta 1. “MTsN 1 tesnya sulit, Min. Anakku ikut tes tahun 2025, pendaftar program khusus saja 600. Satu anak lawan 6 orang. Soal-soal tesnya (TKA) setingkat OSN  (dengan emoticon menangis),” kata akun de. Masih banyak lagi komentar positif dari warganet tentang unggahan tersebut.

Dari tahun ke tahun capaian prestasi MTsN Surakarta 1 mengalami banyak peningkatan. Tentu saja hal tersebut tidak lepas dari talenta para siswa yang mempunyai motivasi tinggi dan bersinergi dengan bapak ibu guru serta tendik yang luar biasa dalam membimbing dan mendampingi. Tak kalah penting juga adalah dukungan fasilitas yang disediakan oleh orang tua dan komite.“ Capaian ini bukan keberhasilan 1 atau 2 orang saja, tetapi merupakan  hasil kerjasama dari banyak pihak. Setiap tahun kami selalu berupaya menemukan bakat dan talenta yang hebat, yang siap untuk diasah di madrasah tercinta ini. Saya berharap semua pihak siap bekerja keras dan bekerja sama untuk membawa madrasahnya para juara menjadi juaranya para juara,“ harap Nurul Qomariyah, Kamad.

Pengakuan dari Pusprenas ini tak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga memotivasi seluruh elemen MTsN Surakarta 1 untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan semangat kolaborasi yang kuat, “Madrasahnya Para Juara” ini siap menorehkan lebih banyak prestasi gemilang di masa mendatang. (Diana/Kristanti)