Pendidikan merupakan pondasi dasar bagi kehidupan manusia. Pendidikan tidak melulu soal nilai akademik, seperti nilai matematika, fisika dan sebagainya, namun juga bagaimana cara kita membentuk kepribadian serta karakter seseorang. Nilai akademis bukanlah acuan dalam menilai seseorang. Seringkali paradigma seperti inilah yang banyak mengakar pada masyarakat. Melainkan pendidikan karakterlah yang menjadi target penting dalam keberhasilan seorang orang tua dalam mendidik seorang anak. Penanaman karakter sejak dini sangat penting agar anak menjadi pribadi yang baik budi pekerti dan penuh ketakwaan.
Pendidikan karakter tidak sama seperti pelajaran yang biasa seorang siswa dapatkan di sekolah, melainkan ialah sebuah pembelajaran yang teraplikasi dalam semua kegiatan siswa, baik di sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan rumah melalui proses pembiasaan, keteladanan, dan dilakukan secara berkesinambungan. Pendidikan karakter tidak terlepas dari nilai-nilai keagamaan. Sebuah pepatah mengatakan “ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh”. Konsep pendidikan inilah yang telah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Hal ini terbukti dari perintah Allah bahwasannya tugas pertama dan utama Rasulullah adalah sebagai penyempurna akhlak umatnya.
Kesadaran akan seberapa pentingnya nilai-nilai karakter keagamaan dapat memacu keimanan dan ketakwaan sebagai sarana perubahan ke arah yang lebih baik, juga sebagai bekal seseorang dalam menyongsong masa depannya. Selain itu pendidikan karakter jugalah kunci keberhasilan. Seperti yang kita ketahui, sistem ajaran Islam dikelompokkan menjadi tiga, yaitu aqidah (keyakinan), syariah (aturan-aturan hukum tentang ibadah dan muamalah), dan akhlak (karakter).
Akhlak atau karakter dalam Islam adalah sasaran utama dalam pendidikan.Pendidikan karakter keagamaan diharapkan mampu menciptakan generasi berilmu tinggi yang dibekali iman, takwa, dan berakhlak mulia sesuai dengan etika serta moral agama dan masyarakat. Generasi tersebut juga diharapkan mampu menghadapi tantangan zaman dan perubahan-perubahan yang terjadi baik dalam lingkup sempit maupun luas, dan menjadi manusia yang menjadi teladan bagi sesama. Oleh karena itu, seorang guru dan orang tua selalu memberikan contoh yang baik untuk anak- anaknya baik secara lisan maupun perbuatan. (Jauharul Fuad Rohas)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini