MTsN Surakarta 1 menerima kunjungan Studi Banding MTsN Kota Jayapura pada Senin (07/08/2023). Rombongan MTsN Kota Jayapura disambut dengan meriah penampilan hadrah dan tari Gambyong. Sejumlah 24 bapak ibu guru dan tendik MTsN Kota Jayapura duduk di halaman madrasah untuk menyaksikan penampilan dari beberapa ekstrakurikuler yang ada di MTsN Surakarta 1. Tidak ketinggalan penampilan gerakan variasi Pasukan Pengibar Bendera MTsN Surakarta 1 (Paskidraska) dan Scout Dance Pramuka MTsN Surakarta 1 (Pramatsa) membuat decak kagum rombongan MTsN Kota Jayapura. Selain itu, Tim PMR dan Jurnalis juga ikut menunjukkan kebolehannya.
Setelah acara penyambutan selesai, Rombongan MTsN Kota Jayapura menuju ruang digital untuk mengikuti opening ceromony. Dalam sambutannya Kamad MTsN Kota Jayapura menyampaikan maksud dan tujuannya. “Kami menempuh perjalanan selama 11 jam demi meningkatkan satu-satunya madrasah kebanggaan umat Islam di Provinsi Papua. Kami beraharap MTsN Kota Jayapura menjadi madrasah berprestasi dan berkarakter Islami seperti MTsN Surakarta 1. “Tidak salah kami studi banding di sini. Kami merasa takjub, bangga yang luar biasa. Tidak menyangka kalau kami akan disambut seperti ini. Baru berada di depan gerbang kami sudah disambut dengan sangat meriah.Semoga ketika kami kembali ke MTsN Kota Jayapura, kami bisa merepresentasikan apa yang kami dapat dari MTsN Surakarta 1,” tutur Abdul Qahar Yelipele, Kamad MTsN Kota Jayapura
Segenap civitas akademika MTsN Surakarta 1 pun menyambut rombongan MTsN Kota Jayapura dengan baik. Kamad MTsN Surakarta 1, Nurul Qomariyah juga menyampaikan ucapan selamat datang dan mamaparkan profil serta prestasi MTsN Surakaarta 1. Sugeng rawuh, selamat datang di Kota Solo tepatnya di MTsN Surakarta 1. Alhamdulillah madrasah kami dipilih untuk dikunjungi,”tutur Nurul Qomariyah. Dalam sambutannya Nurul memaparkan program-program unggulan, prestasi, dan berbagi cerita tentang perjuangan MTsN surakarta 1 untuk menjadi madrasah pilihan di Jawa Tengah. “Untuk mempertahankan kualitas madrasah kami sudah berkomitmen, apabila putra-putri bapak ibu guru dan tendik yang tidak lolos tes seleksi masuk MTsN Surakarta 1 maka tidak akan diterima. Komitmen itu sejak awal sudah kami sampaikan karena kami harus mempertahankan kualitas. Karena merupakan komitmen maka bapak ibu guru dan tendik pun legowo menerima keputusan tersebut,”papar Nurul, Kamad. Opening Ceremony ditutup dengan doa dan penukaran cindera mata.
Setelah opening ceremony selesai, rombongan dibagi menjadi 3 ruang. Bidang humas di perpustakaan, bidang kurikulum, sarana prasarana, kesiswaan dan tahfidz bearada di ruang digital. Bidang administrasi dan keuangan di ruang tata usaha. Setiap bidan akan berbagi pengalaman dan tanya jawab dengan wakamad didampingi timnya. Ibu Lia Akmaliah banyak meanyakan tentang pengelolaan media sosial MTsN Surakarta 1. “Saya tidak menyangka kalau kegiatan ini diliput oleh anak-anak. Di tempat kami liputan kegiatan masih dilakukan ibu guru,”papar Lia. “Ternyata tidak hanya alat-alat liputan yang lengkap yang dibutuhkan oleh tim jurnalis Mutiara ternyata anak-anak juga perlu diberi diklat agar punya kemampuan meliput,”tambah Lia. “Alhamdulilah kami mendapatkan anak-anak didik yang luar biasa. Mereka sudah mempunyai ketertarikan di bidang jurnalis, kami para pembimbing berusaha mengarahkan serta memfasilitasi minat dan bakat tersebut,”papar Mansyur Sidik, Pimpinan Redaksi Majalah Mutiara MTsN Surakarta 1.
Alhamdulillah semua kegiatan berjalan lancar. Tidak hanya bidang kurikulum, sarana prasarana, kesiswaan, serta kehumasan yang menjadi daya tarik kunjungan ini. Bidang tahfidz juga banyak ditanyakan oleh MTsN Kota Jayapura. Hal ini dikarenakan MTsN Kota Jayapura akan memperbaiki program tahfidz di madrasah mereka. Closing ceromony digelar di ruang digital kembali. Pesan kesan dan ucapan terima kasih dari MTsN Kota Jayapura dan MTsN Surakarta 1 saling disampaikan. “Semoga pertemuan ini menjadi awal yang baik bagi MTsN Kota Jayapura. Terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan kembali. Semoga MTsN Surakarta 1 semakin berjaya,”harap Abdul Qahar Yelipele. (Tim Jurnalis/Diana)