Penilaian dan Visitasi SSK di MTsN Surakarta 1: Verifikasi Lapangan dan Komitmen Menuju Generasi Emas 2045!

0
29

Surakarta – MTsN Surakarta 1 semakin memantapkan langkahnya sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen penuh terhadap isu kependudukan. Pada Selasa (14/10/2025), madrasah ini menerima kunjungan Tim Penilai Lomba Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Kunjungan ini merupakan tahapan lanjutan yaitu tes lapangan, setelah MTsN Surakarta 1 berhasil masuk dalam 5 besar tingkat kota.

Tes lapangan atau visitasi ini bertujuan untuk memverifikasi secara langsung kesesuaian antara berkas program SSK yang telah diunggah dengan implementasi nyata dan keberlanjutan program di madrasah.

Kegiatan dibuka secara khidmat di ruang digital. Kepala Madrasah, Nurul Qomariyah menyampaikan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan untuk menunjukkan komitmen madrasah. Perwakilan tim penilai, Alfan Bahtiar Syah menjelaskan bahwa inti dari kunjungan ini adalah penilaian langsung terhadap pelaksanaan program.

Dalam sesi wawancara, tim penilai menekankan tiga indikator utama penilaian SSK yang harus diimplementasikan secara holistik yaitu :

Integrasi Mata Pelajaran: Penyisipan nilai-nilai kependudukan ke dalam berbagai bidang studi.

Integrasi Ekstrakurikuler: Penerapan pengetahuan kependudukan secara praktik melalui kegiatan seperti Pramuka dan PMR.

Pemanfaatan Pojok Kependudukan seperti ketersediaan dan pemanfaatan sarana diskusi dan literasi isu kependudukan bagi siswa.

Selain implementasi, Elyana, tim penilai juga menyoroti pentingnya publikasi melalui media sosial sekolah (Instagram, YouTube, website). “Banyak sekolah sudah melaksanakan dengan baik, namun kurang terekspos,” ujar Elyana. Beliau menegaskan bahwa publikasi merupakan kunci agar pencapaian terpantau penilai di tingkat yang lebih tinggi.

Lebih lanjut, ditegaskan bahwa kunci utama keberhasilan program SSK terletak pada dua hal: komitmen kepala madrasah dan komitmen guru pengampu mata pelajaran.

“Jika kepala sekolah memiliki komitmen kuat dan guru-gurunya juga berinovasi dalam pembelajaran, maka keberhasilan SSK sudah bisa dikatakan 100% tercapai,” tegas Elyana.

Tim juri memberikan saran agar madrasah terus berinovasi dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Namun, tantangan terbesar justru ada pada kemauan generasi muda itu sendiri atau pada siswa untuk menjadi Generasi Emas 2045 yang mau belajar, beradaptasi, dan terus berkembang.

Diharapkan, program SSK di MTsN Surakarta 1 tidak hanya mencapai visi dan misi madrasah, tetapi juga menjadi percontohan bagi madrasah lain di lingkungan Kementerian Agama dalam mengembangkan Sekolah Siaga Kependudukan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini