MTsN Surakarta 1 bekerja sama dengan Puskesmas Manahan menyelenggarakan kegiatan imunisasi HPV (Human Papillomavirus) bagi siswi kelas IX pada Kamis, (04/09/2025). Kegiatan ini terlaksana dalam rangka menyukseskan Program Usaha Kesehatan Sekolah dan Pengendalian Penyakit PD3I tahun 2025 pada anak Sekolah Menengah Pertama di wilayah binaan Puskesmas Manahan Kota Surakarta. Imunisasi HPV merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan memberikan perlindungan kesehatan jangka panjang bagi remaja putri Indonesia.

Imunisasi dimulai pada pukul 09.30 di Ruang Digital. Para siswi dipanggil secara bergiliran per kelas untuk menerima vaksin HPV. Sebelum proses penyuntikan, petugas Puskesmas Manahan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kesehatan singkat, seperti menanyakan kondisi tubuh hari itu dan memastikan siswi dalam keadaan sehat untuk divaksin. Setelah itu, penyuntikan dilakukan di bagian lengan atas. Usai divaksin, siswi diarahkan untuk segera kembali ke kelas masing-masing dan mengikuti KBM.

Proses imunisasi berlangsung dengan suasana tertib, meskipun beberapa siswi tampak gugup saat menunggu giliran. Saat penyuntikan, sebagian besar siswi dapat melewatinya dengan lancar, namun tidak sedikit yang mengaku merasakan nyeri pada lengan setelah disuntik. Beberapa bahkan terlihat menangis karena rasa takut maupun rasa sakit yang muncul sesaat setelah jarum disuntikkan. Meski begitu, efek samping yang ditimbulkan pada umumnya ringan, seperti pegal di lengan atau sedikit pusing, dan dapat pulih dalam waktu singkat.

Imunisasi HPV ini tidak bersifat wajib, melainkan berdasarkan perizinan dari orang tua masing-masing. Bagi siswi yang tidak hadir pada hari pelaksanaan, pihak Puskesmas Manahan akan menyediakan jadwal imunisasi susulan pada hari Senin dan Selasa sepanjang bulan September. Hal ini dilakukan agar seluruh siswi tetap mendapatkan kesempatan menerima vaksin secara lengkap sesuai anjuran kesehatan.

Pihak sekolah menyambut baik pelaksanaan imunisasi ini. Menurut Dewi Nurjanah, Pembina UKS MTsN Surakarta 1, kegiatan imunisasi HPV di sekolah merupakan upaya penting dalam menjaga kesehatan siswi sejak dini. “Dengan adanya imunisasi HPV ini, saya berharap siswi MTsN Surakarta 1 sehat ke depannya, menjadi generasi bangsa Indonesia yang sehat. Selain itu, saya juga berharap di masa depan dapat tumbuh menjadi ibu yang sehat dan mampu melahirkan generasi yang sehat pula,” ungkapnya.

Sementara itu, petugas Puskesmas Manahan juga menekankan bahwa imunisasi HPV sangat penting diberikan di usia remaja. Hal ini karena vaksin akan lebih efektif sebelum seorang perempuan menikah dan aktif secara reproduktif. Dengan vaksinasi ini, risiko terkena penyakit berbahaya seperti kanker serviks dapat ditekan sejak dini. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi bagi remaja putri, sekaligus membangun generasi masa depan yang lebih kuat, sehat, dan berkualitas.

Dengan berlangsungnya imunisasi HPV di MTsN Surakarta 1, diharapkan semakin banyak sekolah lain yang juga berperan aktif dalam menyukseskan program kesehatan pemerintah. Hal ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan generasi muda Indonesia yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat dan sehat secara fisik.

Kepala MTsN Surakarta 1, Nurul Qomariyah, menyambut baik dan memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan imunisasi HPV di sekolahnya. Beliau menilai, program ini merupakan wujud nyata kolaborasi yang efektif antara institusi pendidikan dan sektor kesehatan.”Kami sangat berterima kasih kepada Puskesmas Manahan atas kerja sama yang luar biasa ini. Kesehatan adalah fondasi utama bagi kemajuan sebuah bangsa. Siswi-siswi kami adalah calon pemimpin masa depan. Jika mereka sehat, maka masa depan bangsa ini akan lebih kuat,” ujar Nurul Qomariyah.

Selain itu, beliau juga menekankan bahwa MTsN Surakarta 1 tidak hanya fokus pada pencapaian akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kesehatan siswa secara menyeluruh. Dengan adanya program imunisasi ini, sekolah telah mengambil langkah proaktif untuk melindungi siswi-siswi dari risiko penyakit di masa depan, sekaligus mengajarkan pentingnya kesadaran akan kesehatan diri sejak dini. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar penyuntikan, tetapi juga edukasi berharga. Kami berharap siswi-siswi bisa lebih peduli pada kesehatan reproduksi mereka dan menyebarkan informasi positif ini ke lingkungan sekitar. Ini adalah langkah kecil yang akan membawa dampak besar,” pungkasnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini